Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Rindu Paling Gerimis

Diperbarui: 9 September 2022   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi hujan | Pexels.com/Andrey Grusnikhov

Gerimis ibarat sepotong rindu

Bila kau sedih ia menjadi hujan lebat

Tak ubahnya jendela dalam bilikmu

Bila kau marah ia akan patah


Di dalam suara hujan ada puisi

Saat kau tersenyum ia menjadi pelangi

Tak ubahnya air di bening matamu

Saat kau berdoa ia kan menyapa


Bukankah gerimis ibarat diksi 

Seperti sketsa tanpa cat dan kanvas

Kau luruh untuk bersimpuh

Dengan luka dan amukan badai


Dikatakan atau pun tidak

Gerimis adalah rindu

Dalam bait dan larik-larik

Seperti gelombang yang setia pada laut


Dalam hujan ada kertas

Ujung pena dan tanda baca

Dalam catatanku yang sunyi

Kau selipkan petir dan pengabaian


Inilah monumen rindu kita 

Bila kau sedih ia akan menjadi batu

Tak ubahnya seperti Simfoni dalam gitarmu

Bila kau marah ia pun pecah


Sumedang, 9 Desember 2022


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline