Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Alur Dedaunan

Diperbarui: 27 Maret 2022   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

alur dedaunan | Pexels.com/Felix Mittermeier

a/

Jika aku bosan mengikuti ajakan angin

Untuk selalu melambai dan meliukkan daun

Saat arah kompas yang ditunjuk tidak disukai

Lalu, apa yang harus ku lakukan?

Bisik tunas pada batang-batang yang kaku


b/

Tidak pernah didapat jawaban

Bahkan dari rintik yang selalu turun 

Sapu air mata yang melekat dalam hijau rasa lelah

Biaskan sedih dengan kepatuhan

Seperti itulah cara memendam kesal


c/

Tidak usah kau teriak

Saat langit memukul petir dan menjatuhkannya

Lalu membakar semua dendam-mu

Ikuti saja!

Dan jangan melawan kehendak akar


d/

Hidup adalah seperti selembar daun

Dan harapan ibarat tunas yang gemuk

Kau simpan semua rasa bahagia di sana

Kau lupa pada ulat yang akan memamah

Tabungan kesenanganmu


e/

Selalu saja kau katakan

Dalam remang gelap dan liukkan kehampaan

Bahwa alur dedaunan adalah sejatinya keyakinan

Tentang hidup yang tidak memberikan pilihan

Hanya patuh!

Sudah saja selesai.


Sumedang, 27 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline