Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Makan Hanami Dango Ubi Cilembu dengan Pasangan, Serasa Valentine-an di Jepang

Diperbarui: 5 Februari 2022   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi makan Hanami Dango | Instagram/#hanamidango hashtag on instagram

Sahabat Kompasianer, menemani malam yang dingin menusuk kulit, dan hujan rintik-rintik menambah romantisnya suasana. Alangkah nikmatnya bila kita cicipi hangat-hangat hanami dango berbahan dasar ubi Cilembu. Cocok sekali untuk temani minum teh panas, sambil bercengkrama bersama pasangan.

Hanami dango

Hanami dango adalah sejenis kudapan, snack, atau makanan ringan yang berasal dari Jepang.  Kamu tahu kue mocchi yang berasal dari Sukabumi, ketika dimakan rasanya kenyal-kenyal gimana. Lalu, saat dikunyah, di mulut terasa ada yang lumer atau bergemerisik alias ada isiannya. Nah, serupa itulah hanami dango. Bedanya, hanami dango berbahahan dasar tahu sutera, dan disajikan dengan memakai tusuk sate. Dapat dikatakan bahwa hanami dango adalah sate mocchi, namun beraroma tahu.

Makanan ini sangat terkenal dan legendaris di Jepang. Disukai oleh semua kalangan. Dari orang tua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Karena, rasanya yang enak, bertekstur kenyal, dan beraroma manis. Biasanya hanami dango disajikan dan disantap bersama es krim. Namun, banyak juga orang yang memilih untuk memakannya secara langsung.

Hanami dango memiliki ciri khas pada warna yang beraneka layaknya pelangi. Seperti kue mocchi, hanami dango juga dilengkapi dengan berbagai varian toping, diantaranya : wijen hitam manis, kecap manis, dan pasta kacang merah. 

Ubi Cilembu

Nah, hanami dango yang akan saya bahas kali ini adalah hanami dango berbahan dan bercita rasa lokal, yakni ubi Cilembu dari kota Sumedang. Kompasianer semua, pasti sudah tahu kan? kalau ubi yang satu ini memiliki keunikan dan kekhasan. Ubi Cilembu akan menghasilkan rasa semanis madu bila ditanam di kabupaten Sumedang, tepatnya di daerah Cilembu, kecamatan Pamulihan. Jika ditanam di daerah lain, karakter rasa ubi Cilembu akan sama dengan ubi-ubi yang biasa kita temui, tanpa rasa seperti madu.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agustina Monalisa -Mahasiswa program doktoral dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ditemukan fakta bahwa tanah di kawasan desa Cilembu, memiliki bakteri yang khusus dan bagus untuk budi daya ubi. Bakteri tersebut bernama, Rhizosfer dan endofit. Kedua bakteri tersebut memiliki peran dalam menguraikan tanah, sehingga ubi yang ditanam di daerah ini akan menghasilkan sari madu alami dengan cita rasa yang manis, lembut, juga legit.

Keunikan lainnya, kandungan karbohidrat dan gula pada ubi Cilembu aman untuk penderita diabetes. Baik diabetes tipe I, maupun diabetes tipe II. Karbohidrat kompleks yang terdapat pada ubi Cilembu lebih padat dan relatif lama diserap oleh tubuh. Sehingga, produksi gula darah dalam tubuh akan melambat. Fakta unik lainnya adalah, rasa manis ubi Cilembu, akan keluar secara sempurna dan optimal ketika dimasak dengan cara dioven. Jika dimasak dengan cara digoreng, maka ubi akan gosong dan kandungan gula alaminya akan rusak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline