Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Serpihan Kata

Diperbarui: 24 Januari 2022   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi serpihan kata | istockphoto.com

Ku koyak kalimat hingga tinggal serpihan kata
Kubagi kata menjadi tersisa hanya huruf saja
Aksara merintih dalam jeritan gerimis yang menari
Ia berkata, "Aku tidak mau tinggal bersedih dan sendiri"

Kisah duka seharian menempel alphabet-alphabet lara itu
Dalam mading kehidupan yang bercerita tapi membisu
Kata-kata ku-eja dalam gelap pekat rasa iba
Ia mengawan ke langit seperti hendak berkata, "Sampai jumpa"

Hari ini kata-kata mendikte-ku untuk menulis
Tuangkan kisah pilu, nostalgia dan lakon bau amis
Kini ku terbaring diatas dipan yang dilukis dengan darah
Saat abjad pun terhuyung dan bersiap tuk menyerah

Di malam yang sunyi lamun riuh dengan dengkuran
Satu demi satu huruf yang terserak memeluk kehampaan
Perlahan tapi pasti mereka seakan hendak menepi
Membentuk siluet cerita dalam wajah penuh ilusi

Sumedang, 24 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline