Prolog
Tulisan ini akan mengulas seorang tokoh kaleidoskop 2021. Siapakah dia?
Tadaaaa .... Dia adalah Bapak Iwan Rinaldi Sikumbang. Salam hormat, Bapak. Alasan saya memilih tokoh ini adalah jreng jreng jreng. Begini kisahnya. Saat saya beres posting tulisan di Kompasiana. Lima hingga sepuluh menit, saya tunggu. Hingga artikel muncul di aliran profil.
Scroll kiri, geser kanan. Tertangkap oleh sudut mata. Gambar lonceng, di sisi atas bertengger angka 10 berwarna merah. Klik! saya tekan angka tersebut. Sejujurnya asal klik saja. Maklum, ada beberapa istilah dan hal-hal baru yang belum saya pahami.
FYI (for your information) saya masuk jadi anggota kompasioner, pada tanggal 24 Desember 2021. Pada hari ini, Senin, 27 Desember 2021, akun saya centang hijau. Artinya, akun saya sudah terverifikasi oleh admin kompasiana. Jadi, mohon maap. Jika dalam tulisan ini saya terlalu menggebu-gebu dan agak lebay.
Kembali ke laptop!
Ada beberapa akun centang biru, milik kompasianer senior dan populer mampir di notifikasi itu. Dengan keterangan, 'memberi rating artikel Engklek, Gobak Sodor dan Squid Game Ala Anak-Anak'. Saya klik lah akun tersebut. Dan apa yang terjadi. Ya Allah, nikmat mana lagi yang hamba dustakan. Hari ini begitu banyak kebahagiaan datang menghampiri. Akun saya terverifikasi centang hijau, artikel diberi tanda 'pilihan', profil saya mendapat label 'debutan' dengan gambar boneka biru beruncang. Speechless saya!
Di urutan paling atas -akun yang memberi rating terbaru. Ada akun centang biru dengan nama Irwan Rinaldi Sikumbang. Di sini, saya sudah tahu, arti centang biru. Karena, beberapa kali googling tentang istilah-istilah khusus yang ada di kompasiana.
Saya merasa kagum sekali. Karena, Bapak yang seorang penulis senior. Karya mencapai 3.132 artikel dengan jumlah views 2.339.172. artikel pilihan 2.212, rating 62.040, headline 549, jumlah followers 2.928 orang, dan beberapa kali menjadi tokoh kaleidoskop Kompasiana. Beliau berbesar hati mau memberi rating kepada anggota junior dan pemula seperti saya. Oleh karena itu, maka dalam tulisan ini saya akan mengulas tentang beliau.
Nah, di bawah ini adalah paragraf awal tulisan. Sebelum saya googling tentang profil Bapak Irwan Rinaldi Sikumbang lebih mendalam. Dalam paragraf ini, saya juga belum tahu, kalau sikumbang adalah marga. Itulah kebodohan saya. Benar-benar menyedihkan. Padahal, di SMA dulu, saya mengambil jurusan IPS. Nah, lho? Mohon dibaca, ya sobat!
Isi : Sebelum googling
Apa yang kalian ingat ketika mendengar nama, 'Iwan Rinaldi Sikumbang' ?
Saya yakin, pasti kata 'Sikumbang' dulu yang pertama kali nempel di ingatan. Why? karena unik, so unique. Fikiran saya selanjutnya berselancar pada kata 'macan kumbang'. Ya, Bapak Irwan Rinaldi Sikumbang ini. Dapat dipastikan memiliki karakter layaknya macan Sikumbang. Tegas, garang, tenang, penuh perhitungan, dan sekalinya menekuk langsung mematikan. Dia tidak mencari musuh, tapi kalau disakiti, akan melawan. Hingga titik darah penghabisan.
Hal ini tentu saja dapat dilihat dari artikel-artikel yang ditulisnya. Lihat saja, selalu jadi langganan artikel utama. Dengan topik dan bahasan yang tidak main-main. POLITIK. EKONOMI.
Dua kata yang membuat bulu kuduk saya berdiri. Ini salah satu artikel politik karya beliau, judulnya "Keberadaan Wakil Menteri, Alasan Politis atau Pragmatis?" Yang saya coba paksa baca. Karena jujur, saya ngeri dan takut membaca berita politik.
Di rumah, bila suami nonton berita. Saya katakan, "Sudahlah! mending nongton film kartun saja, kisah petualangan, sinetron kesukaan ibu-ibu, dan kontes dangdut. Dari pada nonton berita politik. Itu mah urusan yang punya negara."
Eits, sebentar. Tiba-tiba saja ada second opinion, lewat di memori saya. Sikumbang disatukan begini cara nulisnya. Atau Si Kumbang dipisah. Beda tulisan, beda penafsiran. Ya kan? Tapi, secara penulisan sih, sudah benar.
Namun, bisa saja nama Sikumbang ini hanya julukan, bukan nama sebenarnya. Kalau julukan, bisa memiliki beberapa arti. Yang pertama sudah benar. Bahwa Abang Rinaldi ini dijuluki seperti itu karena karakter garangnya.
Ada analisis kedua. Si kumbang dengan cara penulisan di pisah. artinya kumbang, sejenis hewan penghisap madu. Yap, betul sekali. Karakter kumbang. Dimana, kumbang pada umumnya memiliki eksoskeleton yang terdiri atas banyak lapisan sklerit dan dipisahkan oleh jahitan tipis.
Jaringan ini berfungsi memberikan pertahanan berlapis dan mempertahankan fleksibilitas. Kumbang itu kalau dalam Islam, adalah penghasil madu. Makanan dan obat terbaik yang mengandung multi manfaat. Bagi kesehatan tubuh. Ya, lebah atau kumbang hanya akan datang pada tempat yang bersih. Bau yang harum seperti nektar bunga, sari-sari pepohonan.
Karakter kumbang sungguh memiliki arti yang bagus. Bahkan, ada hadist yang mengatakan :
"Sesungguhnya orang mu'min itu bagaikan lebah, jika ia makan ia makan yang baik, jika ia memberi ia memberi yang baik-baik dan jika ia hinggap di atas ranting pohon, ia tidak membuat kerusakan". (Hadits riwayat Tirmidzi).
Isi : Saat saya sudah googling dan mengumpulkan informasi
Sebagai pendatang baru di kompasiana, saya ingin menghaturkan maap yang sebesar-besarnya. Bila konten kaleidoskop yang saya tulis tidak sopan atau urakan. Saya tidak akan mengulas tentang prestasi Bapak Irwan Rinaldi Sikumbang. Karena, tidak akan cukup halaman konten ini, untuk menuliskan semua hal besar tersebut.
Bapak Irwan Rinaldi Sikumbang adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara. Sama seperti saya. Lahir sebagai anak tengah. Konon, katanya. Anak tengah biasanya suka cari perhatian orang tua dengan melakukan kenakalan-kenakalan kecil, tantrum, ingin menang sendiri, tapi hatinya amatlah lembut dan penyayang.
Dia mampu keluar dari stereotife kakak-kakaknya, Out of the box, dan lebih santai, easy going dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, motto di profilnya beliau adalah 'Menulis untuk menikmati kehidupan' Betul gak, Pak! Saya sih betul. Hehe.
Lahir dari keluarga yang harmonis. Kedua orang tua yang mampu mendidik dan mengarahkan anak-anaknya dengan baik. Sehingga Bapak Rinaldi tidak merasa ada sibling rivalry dalam hubungannya dengan kakak-adiknya.
Beliau kelahiran Minangkabau dengan marga Sikumbang. Keturunan Sikumbang diyakini berasal dari Tamil (India), mereka memiliki keahlian bela diri yang sangat hebat, yakni silat harimau. Nanti, kapan-kapan saya minta diajarin ya, Pak!
Selain berasal dari kata Sikumbang, yang artinya macan kumbang. Ternyata, benar dugaan saya di awal tulisan ini. Bahwa Si Kumbang berasal juga dari kata kumbang. Saya tidak akan membahasnya, karena sudah ada di awal tulisan.
Kota Minangkabau terkenal dengan tingginya komitmen dalam menjunjung adat-istiadat dan agama. Sikumbang merupakan marga yang amat populer di ranah Minangkabau.
Marga ini berperan sebagai hulu balang nagari. Lantaran, marga sikumbang jumlah laki-lakinya lebih banyak. Mereka rata-rata menguasai bela diri dengan baik dan mahir.
Untuk kaleidoskop tahun ini, Irwan Rinaldi Sikumbang menorehkan beberapa prestasi menjulang, diantaranya :
1. Berada di urutan keenam, 20 Kompasianer Terpopuler 2021.
2. Urutan ke-2 dari kategori 20 Kompasianer Teraktif 2021
3. Peringkat ke-11 dari kategori 20 Artikel Headline Terpopuler 2021, dengan judul 'Mendiamkan Tabungan di Bank Sekian Lama, Bisa
Dianggap'
4. Rangking ke-7 dari kategori 20 Artikel Paling Banyak Dinilai 2021, berjudul 'Bule Kere : Ada yang Jadi Pengemis, Pencopet, dan
Penipu'
5. Ke-4 dari kategori 20 Artikel Terpopuler Rubrik Ekonomi 2021 dengan judul 'Mendiamkan Tabungan di Bank Sekian Lama, Bisa
Dianggap'
Selain berprestasi dalam bidang penulisan. Irwan Rinaldi Sikumbang juga aktif dalam kegiatan parenting dan jadi pembicara dalam acara pengasuhan anak. Dalam bidang ini, beliau familiar dipanggil dengan nama Ayah Irwan.
Kesimpulan