Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Penjabat dan Pejabat Bersahaja: Meninjau Pembangunan Desa dengan Kereta Kelinci

Diperbarui: 27 Juni 2024   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjabat Bersahaja: Meninjau Pembangunan Desa dengan Kereta Kelinci(dokpri)

"Ayuk siap...siap...siap! Pak Pj Bupati dan rombongan sudah datang!" Bu RT memberi kode. Kita langsung blingsatan dan mengatur posisi.

"Mana?" Belum kelihatan!" Kataku.

"Itu...!" Ada yang menunjuk kereta kelinci yang baru datang. Ternyata benar, tak lama rombongan yang datang menggunakan kereta kelinci itu turun, dengan pengawalan seperlunya.

Beliau-beliau tampak tersenyum ramah, menyapa dan menyalami kami. Betul-betul naik kereta kelinci, meski aura kewibawaan tetap terpancar.

Mungkin aku yang salah persepsi, membayangkan rombongan Pak Pj Bupati menaiki mobil mewah, dengan pengawalan ketat dan bunyi sirine yang mengagetkan.

Kereta kelinci ini mungkin bisa mengimbangi Autonomous Rail Rapid Transit ( ART ) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk mengatasi masalah kepadatan jalan raya di perkotaan karena terlalu banyak orang menggunakan kendaraan pribadi dengan pembuatan ART di setiap daerah.

Mungkinkah kereta kelinci menggantikan ART sebagai transportasi massal?(dokpri)

Kereta kelinci ini mungkin suara mesinnya keras dan lajunya tidak terlalu cepat, tapi di Madiun, kereta kelinci banyak digunakan di pedesaan, sebab kereta kelinci belum mempunyai ijin beroperasi di jalan raya. Tapi untuk angkutan antar pedesaan atau acara khusus diperbolehkan.

Suatu terobosan dan ciri khas tersendiri bagi Kabupaten Madiun jika memanfaatkan kereta kelinci ini daripada harus membangun jalur khusus dan mendatangkan ART yang tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit.

Autonomous Rail Rapid Transit ( ART ) sendiri adalah sistem bus gandeng berpemandu lidar (deteksi dan jangkauan cahaya) untuk angkutan penumpang perkotaan(Wikipedia).

Secara tekhnologi, mungkin kereta kelinci tidak bisa dibandingkan dengan tekhnologi pembuatan ART, tapi untuk penerapan nya, kereta kelinci jauh lebih mudah diaplikasikan, lebih murah dan praktis.

Dengan kapasitas 40 orang, tentunya kalah dibandingkan ART yang setiap gerbongnya mampu menampung 100 orang. Tapi kereta kelinci sudah terbukti fungsinya sebagai alat transportasi yang banyak digunakan di Madiun, khususnya untuk"jalur dalam". Yaitu jalur yang menghubungkan antar desa di jalan desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline