Segar berkobar? Waduh..!
Iyalah, kan segar, tapi dinikmati panas-panas jadi berkobar. Oh, begitu?
Lagi-lagi daging kurban, saatnya makan bergizi gratis. Hihihi...
Ternyata makan bergizi gratis sudah bisa diawali di saat Idul Adha. Tidak perlu menunggu program makan bergizi gratis dari pemerintah. Walah...
Tapi kenyataannya memang begitu. Bahkan sehabis Idul Adha, banyak yang kolesterol naik, tensi naik, gula darah naik. Lho... ikut-ikutan saja, gula darah ikut naik.
Tapi sekarang orang malas kalau langsung masak daging kurban. Biasanya langsung masuk freezer dulu. Apalagi kalau ikut kurban dan mendapat jatah berlimpah. Tidak kurban pun mendapat jatah dari lokasi terdekat.
Kebetulan saya mendapat ide memasak daging kurban mudah, tanpa santan, dengan bumbu iris dan geprek saja. Simple kan?
Nah, kalau di RT saya tuh, semua daging, kulit, tulang jeroan dibagi rata. Jadilah ada tulang-tulang dengan daging yang masih bersemayam di dalamnya. Ini kesukaan saya.
Kalau tulang yang nyaris bersih dari daging saya buang saja, biar jadi makanan jin. Eh...
Biasanya saya rebus dulu sampai empuk, mudah terlepas dari tulangnya. Baru dimasak sesuai selera. Enaknya sih disop atau dibuat asem-asem. Menu ini juga bisa jadi food combining dengan disantap tanpa nasi.
Diet food combining ini menerapkan protein tidak boleh dikonsumsi bersama karbohidrat. Tapi untuk food combining, protein tidak boleh dikonsumsi bersama lemak. Jadi kalau ingin membuat asem-asem daging, jangan memilih daging atau tulang yang mengandung lemak.
Dalam food combining, ada makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersama, seperti: