Lebaran waktu Aku kecil, ada ritual yang sangat berkesan di setiap akhir puasa atau sehari menjelang lebaran.
Menguras Kolam. Iya, menguras kolam. Pada waktu aku kecil, saat hari terakhir ramadan selalu ada acara menguras kolam.
Kolam yang dibuat bapak ada sekitar 4 atau 5. Ada yang letaknya berderet dan berdekatan, ada yang jauh dari rumah sekitar 500 meter.
Selain mengajar, bapak suka bertani dan berternak. Ternak ikan dan bertanam di pekarangan dan tegalan. Itu aktivitas bapak selain mengajar. Sedang sawahnya digarap orang.
Kolam yang dikuras bergantian setiap tahun, atau satu kolam selalu dikuras setiap 4 atau 5 tahun sekali inilah yang paling berkesan bagi Aku dan saudara-saudaraku.
Setelah kolam dikuras sehingga airnya tinggal sedikit, sedang ikan-ikan besar seperti gurami sudah dipindah ke kolam sebelah dan ikan-ikan seperti mujair, tawes, dan lele liar yang juga masuk ke kolam dan berkembang biak sudah ditangkap, kami boleh ikut masuk kolam.
Kami selalu ikut terjun ke kolam menangkap ikan-ikan kecil seperti sepat yang datang sendiri melalui saluran air, karena pengairan kolam berasal dari sungai kecil yang mengalir di belakang rumah kami.
Tapi sebenarnya keasyikan kami yang lain tentunya bermain lumpur. Hehehe..
Entahlah. Dulu kami tidak takut ular atau binatang berbahaya, asyik saja bermain di kolam yang sedang dikuras.
Biasanya,hasil kolamnya banyak sekali. Entah kenapa dulu bapak tidak pernah menjual hasil kolamnya, tapi dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri dan dibagikan ke tetangga-tetangga dekat. Ada yang diantar ke saudara. Ada yang diantar Mbah dan Budhe.