Ramadan, bulan istimewa penuh berkah. Tak heran semua muslim berlomba menyambut dan mengisi ramadan dengan penuh makna.
Berbagai menu sehat dihidangkan. Bermacam sedekah dijalankan. Bermacam amalan ditunaikan. Segala potensi diri diberdayakan untuk mengisi kegiatan ramadan yang bermanfaat.
Terlepas dari kesucian hati, dan kesehatan raga, kesehatan finansial tentu tak bisa diabaikan. Di satu sisi, mungkin ramadan justru menjadi bulan penghematan. Tapi di sisi lain, mungkin ramadan butuh anggaran lebih.
Sebenarnya , apa yang dimaksud kesehatan finansial?
Dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id,
Kesehatan finansial adalah kemampuan seseorang untuk menjaga keseimbangan kebutuhan finansial saat ini dan masa depan serta mampu menghadapi hal-hal tak terduga dalam aktivitas keuangannya (Canada Financial Health Index, 2017).
Mengapa kesehatan finansial saat ramadan perlu perhatian khusus?
Harga kebutuhan pokok yang sempat melambung saat persiapan ramadan, kini masih tetap Istiqomah di posisinya. Eh..
Seperti harga telur masih di kisaran 30 ribu/kg. Beras Pun masih di kisaran 15 ribu/kg. Apakah ini mengganggu kesehatan finansial sahabat kompasianer dan pembaca?
Iyalah, bikin bapil, hihihi...! Memangnya orang, bisa batuk pilek?
Sebenarnya, kondisi finansial itu mirip tubuh. Jika kita bisa mengelolanya secara elastis dan adaptif, kesehatan finansial masih bisa terjaga.
Tapi tentunya ini juga dipengaruhi kebiasaan kita mengelola finansial sehari-hari seperti biasanya di bulan-bulan sebelum Ramadan.