Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Cerita di Balik Kopi Gula Aren dan Sate Kelinci, Pangan Lokal yang Halal

Diperbarui: 30 Januari 2024   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi gula aren dan sate kelinci, pangan lokal yang hanya bisa ditemui di tempat tertentu (dokpri)

Kopi gula aren dan sate kelinci terhidang di depan kami berdua. 

Dua lansia yang suka mengembara.

 Melanjutkan hidup dalam langkah merdeka.

 Jajah desa milang Kori mengakrabi semesta.

Loh...kok malah berpuisi?

Kopi gula aren dan sate kelinci, bisa jadi adalah pangan lokal yang tidak bisa ditemui di sembarang tempat.

Dulu, sate kelinci mudah ditemukan di telaga sarangan. Tapi terakhir ke sana hampir tidak ada penjual sate kelinci yang bisa ditemui.

Suasana di salah satu tempat wisata ini memang syahdu membiru. Halah..

Sebuah tempat wisata yang sedikit terbengkalai sepertinya, tapi justru di situ keasrian dan suasana alamnya masih terjaga.

Burung dara beterbangan dan suara burung liar mengumandangkan orkestra unik dan menarik. 

Bahkan suara garengpung, sejenis serangga memecah kesunyian yang begitu damai.

Berdua kami menjelajah, sementara ayah asyik tiduran berayun-ayun di atas Hammock yang terpasang di antara batang-batang pinus.

Berayun-ayun di Hammock yang ditambatkan di batang pinus(dokpri)

Saat menjelajah lapak-lapak kuliner yang berjajar di sepanjang hutan pinus, mataku menangkap menu yang menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline