Sawah terhampar saat kubuka jendela.
Mengingatkanku akan memancing belut.
Mainanku setiap hari sebagai anak desa yang tinggal di sekitar sawah.
Tapi kini hanya bisa kudatangi saat liburan.
Fajar ini masih milikku, saat bayang-bayang masih hitam,
dan semburat jingga mulai menyapa.
Angin pagi lembut membelai.
Menyelusup ramah di setiap inci Sukma.