Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Jejak Kehidupan di Pantai Cemara Sewu

Diperbarui: 4 Desember 2023   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak Kehidupan di Pantai Cemara Sewu Tulungagung. Tempat  wisata pantai dan optimalisasi ekonomi kelautan(dokpri)

Jejak kehidupan di Pantai Cemara Sewu, wujud optimalisasi ekonomi kelautan.

Memanfaatkan potensi laut untuk mendukung dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pantai perlu dilakukan untuk optimalisasi ekonomi kelautan.

Optimalisasi ekonomi kelautan ini membutuhkan inovasi dan kreativitas agar potensi Pantai bisa dieksplor secara optimal. Tentunya dengan memperhatikan keberlangsungan ekosistem dan keberlanjutan dan keberlangsungannya.

Pantai Cemara Sewu (dokpri)

Sinar mentari menerobos di sela-sela rimbunnya daun Cemara. Aku mengambil nafas lega dan menghembuskanya perlahan.

Alam terasa cerah  benderang meski hari masih relatif pagi. Pukul 09.07 menurut angka yang tertera di layar gawai.

Pantai Cemara Sewu ini menjadi destinasi pertamaku bersama teman-teman untuk sekedar refreshing dan healing demi menjaga kewarasan dan kesehatan mental.

Beban kerja dan tekanan pekerjaan membuat kami perlu sedikit bersenang-senang. Beruntung rekan sejawat ku mempunyai ide cemerlang. Ide Ibu-ibu untuk menghibur diri dan berekreasi aku apresiasi. Kini kami sudah sampai di sini, menikmati indahnya pagi.

Pantai Cemara Sewu berlokasi di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung

Pantai ini dinamai Cemara Sewu karena di pantai ini tumbuh banyak pohon Cemara, membuat suasananya sedikit teduh dan asri, nyaman untuk bercengkrama bersama keluarga, saudara maupun teman dan sahabat.

Jejak Kehidupan di Pantai Cemara Sewu Tulungagung (dokpri)

Dari kejauhan terlihat perahu nelayan yang baru pulang melaut.

Jala besar berisi ikan hasil tangkapan ditarik awak perahu, sementara ikan yang menggelepar dan tercecer dipungut para penduduk yang sengaja menanti dan mengumpulkan ikan yang tercecer.

Brrr...seekor ikan buntal dibuang oleh awak perahu. Ikan ini konon katanya sangat lezat kalau paham cara memasaknya. Tapi bisa beracun dan mematikan bila salah mengolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline