Gadungan!
Apa pula itu?
Begitulah bapak menyebutnya, dan begitulah namanya kukenal.
Ini adalah pangan lokal, tapi bagus kalau diketahui oleh semua daerah, bahkan negara
Awalnya, aku tidak suka dengan makanan ini. Bahkan membau saja bisa muntah-muntah.
Pangan lokal ini memang unik dengan aroma yang kurang sedap. Aku menyebutnya Lecit. Aroma khas sebagai hasil fermentasi.
Mungkin setelah dewasa aku baru doyan mengonsumsi pangan lokal yang satu ini.
Berawal dari penasaran saat bapak meninggalkan sepiring gadungan yang sudah diurap parutan kelapa dan sedikit garam,di meja.
Aku penasaran, padahal sebelumnya tidak doyan.
Kucolek sedikit. Dan kuicip.