"Dek, ayo kutraktir bakso. Royalti bukuku cair nih!"
"Ayookk..! Tidak perlu diulang dua kali aku langsung semrinthil. Hihihi...
Jarang-jarang kan, Ayah mau nraktir. Eh..
Setelah di perjalanan baru sadar nih, kalau aku lagi tidak mood makan bakso. Bosen. Bakso yang dibungkusin ayah 2 hari yang lalu saja belum kumakan.
Lha ayah pulang sudah agak sore, aku sudah kenyang makan siang. Jadi setelah dingin, baksonya kumasukin kulkas saja. Nggak tahu masih enak apa tidak.
Sekarang diajak beli bakso lagi. Entah kenapa ayah tuh maniak banget sama bakso.
"Dek, beli baksonya di mana?"
"Raja bakso saja, Mas. Di situ banyak variannya!"
"Oke!" Ayah melajukan motornya, membuat angin malam menghempas dan menerpa seenaknya.
Sebenarnya di daerah sini banyak banget penjual bakso dan mie ayam.