"Pak sopir, jangan berangkat dulu ya. Saya mau beli minum, jangan ditinggal! "
Ibu yang duduk di sebelahku berpesan pada pak sopir, sambil bergegas turun dari bus bumel yang sedang ngetem.
"Eh...! " Pak sopir menjawab acuh. Duduk merenung di belakang kemudi, telaten menunggu penumpang yang bisa dihitung dengan jari.
Aku sedang asyik membuka bekal di lunch box, sementara ibu di sebelahku sudah kembali, tapi bis belum juga berangkat.
"Dari mana, Bu? " Tanya ibu di sebelahku yang kemudian kutahu, namanya Bu Warti.
"Dari Madiun, " Jawabku.
"Panjenengan dari mana? " Tanyaku balik.
"Wonogiri, " Jawabnya.
Lalu dia juga mengeluarkan bekalnya. Wah, enak sepertinya. Dibungkus daun jati. Membuatku kepingin saja, hehehe.
Tak lama Bu Warti mengeluarkan ponselnya. Aihhh... Ponsel jadul. Ternyata masih ada juga, ponsel seperti itu.