30 Desember 2022....
Genap 7 hari kepergian Ibu menghadap sang Khalik. Rasa duka itu masih membayang meski ikhlas dan sabar juga memenuhi rasa dalam dada kami.
Tamu yang datang silih berganti menyamarkan kedukaan. Baik saudara yang datang dari jauh maupun dekat, temanku, teman kakak, teman adik, teman suami dan ipar, tetangga jauh dan dekat.
Terbanyak tentu kenalan dan teman ibu. Semasa hidupnya Ibu memang banyak bergaul, jadi tak heran tamu yang melepas kepergian Ibu begitu banyak.
Sehingga terkadang kami menemui dan menemani tamu masing-masing agar semua tamu bisa kami sambut.
Payahnya, justru aku hampir mengabaikan teman sendiri. Ceritanya aku baru pulang dari makam, tak tahu kalau teman-teman ku datang ke rumah dan sudah menunggu.
Saat aku baru sampai rumah, suamiku baru datang, jadinya harus mengantar dulu ke makam.
Setelah itu ngobrol dengan tamu dari jauh, yang mau pamit.
Lanjut cuci kaki karena kakiku kotor terkena tanah makam yang becek hasil hujan seharian yang tak jua berhenti.
Berhubung sudah masuk waktu dhuhur, aku mengambil air wudhu dan shalat.