Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Kehangatan Keluarga Meningkatkan Resilience dan Kesehatan Jiwa

Diperbarui: 12 Oktober 2022   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehangatan keluarga menjaga kesehatan jiwa (foto: ©Shutterstock) 

Tanggal 10 Oktober adalah hari kesehatan jiwa. 

Kesehatan jiwa adalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Karena bisa saja sedikit gangguan jiwa yang dibiarkan, akan terakumulasi menjadi kelainan emosi dan gangguan jiwa parah yang sulit diobati. 

Orang yang mengalami gangguan jiwa, tapi tidak merasakannya, bisa jadi lebih berbahaya daripada orang dengan gangguan jiwa yang segera ditangani. 

Menurut dr Andri psikiater, seorang dokter spesialis kejiwaan, untuk menghadapi tekanan kejiwaan, kita harus mempunyai resilience atau daya lenting yang tinggi, sehingga tidak mudah rapuh saat menghadapi tekanan mental. 

Daya lenting yang tinggi bisa didapat dengan :

1. Merasa puas.

 Puas di sini tidak semata-mata tercukupi dengan kelimpahan materi. Tapi rasa puas dengan mensyukuri apa yang kita miliki. Merasa cukup dengan apa yang kita miliki, sekalipun sangat minimalis. Rasa qana'ah atau merasa cukup akan membuat kita merasa aman dan nyaman. Sehingga tidak mudah terpengaruh dan stres dengan apa yang tidak kita punyai dan dimiliki orang lain. 

2. Rasa aman.

 Rasa aman ini bisa timbul dari kehangatan keluarga dan lingkungan sekitar. Keluarga yang saling menyayangi dan tetangga yang baik akan menjaga kestabilan kesehatan jiwa kita. 

3. Keterhubungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline