Siapa tak kenal rawon? Ayo kenalan, hehehe...
Rawon...
Kuliner ini menurut saya termasuk unik dengan kuah coklat kehitaman.
Bahkan saat mengandung anak pertama, saya sempat ngidam kuliner ini. Rawon dan juga nasi pecel. Sayangnya tidak dituruti sama suami. Katanya tidak ada yang jual rawon dan nasi pecel di sekitar tempat tinggal saya. Padahal aslinya yang jual rawon, apalagi nasi pecel, banyaaaakkk....
Setelah saya paham daerah sini, ternyata banyak orang yang menjual rawon. Apalagi nasi pecel. Dan anak-anak saya juga suka. Entahlah, sampai sekarang saya tidak tahu, kenapa saat saya ngidam rawon dan nasi pecel tidak dituruti.
Padahal saat itu saya hampir tidak mau makan dan minum selalu muntah, kecuali kalau yang sangat saya inginkan seperti pecel dan rawon itu.
Mungkin suami saya malas membelikannya. Atau karena suami saya tidak suka kedua makanan itu, sukanya bakso, yang celakanya justru membuat saya muntah saat ngidam dahulu kala. Kalau sekarang sih semua doyan. Eh....
Rawon sepertinya cukup digemari banyak orang. Mungkin bisa menjadi pilihan usaha kuliner jika ingin tetap produktif di saat sudah purna tugas atau pensiun.
Dana pensiun yang didapat saat pensiun, mungkin bisa dimanfaatkan untuk usaha kuliner. Salah satunya rawon.
Syukur-syukur kalau kita bisa mencapai kebebasan finansial, dan kondisi tubuh tetap fit dan sehat, justru bisa menjadi penikmat usaha kuliner.