"Aku ini binatang jalang...! "
Ibu bergegas menghampiriku yang berteriak-teriak dengan kata-kata yang tak lazim diucapkan anak-anak.
"Dari kumpulan nya terbuang...! "
Bapak yang penasaran, ikut menghampiriku. Tapi kemudian hanya tersenyum.
Bapak yang mempelajari bidang bahasa tentunya kenal dengan puisi karya Chairil Anwar berjudul "Aku" yang sok-sok an kubaca ala penyair. Meski tidak paham artinya, maklum masih anak-anak yang lugu dan polos.
Bapak pula yang membelikan buku tentang sastra yang memuat periodisasi sastra dan beberapa contoh karya sastrawannya.
Sementara Ibu yang mengajar matematika, mungkin tidak paham, tapi akhirnya tahu kalau aku sedang mencoba membaca puisi.
Aku tersenyum sendiri sambil memandang di kejauhan, menatap indahnya alam di lihat dari ketinggian taman wisata Monumen Kresek.
Sebenarnya ingin mengulas tempat wisata ini, tapi kebetulan tema yang diberikan Kompasiana adalah 100 tahun Chairil Anwar. Jadi kutulis ini dulu sambil berpiknik. Jadi kulabelin saja trip (travel)story.