Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Dawet Jabung, Dawet Sala(h) dan Ramingkem

Diperbarui: 21 Juli 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dawet jenang 6 warna. Antara cendol, ketan hitam, bubur sumsum, bubur garut, mutiara dan kolak Pisang (dokpri) 

Gara-gara salah mengenali dawet, saya jadi berminat menulis tentang perdawetan

Ceritanya, beberapa hari yang lalu saya pergi ke Lapangan batik. Nah, di situ saya melihat ada penjual dawet jabung. Terbersit untuk membelinya, tapi saat itu sedang asyik mencari angle yang bagus untuk memfoto lapangannya, jadi keinginan menikmati dawet jadi terlupakan. 

Tergesa memacu sepeda motor, di jalan kebetulan melihat penjual dawet di pinggir sawah, sekaligus pinggir jalan. Mampirlah saya. 

Mbak Widji, penjual dawet Sala(h) di jalan Kebonsari - Krandegan (dokpri)

"Dawet nya satu mbak! "

"Diminum sini? "

"Ya, mbak! "

Saya segera mengambil tempat duduk di lincak yang disediakan, sambil memandang sawah yang sedang diolah. 

Tak lama pesanan dawet saya disajikan. 

Sambil mencicipi rasa dawet yang manis,otak saya berpikir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline