Sambil duduk di kursi teras, mata saya menangkap jajaran perdu yang dipergunakan sebagai tanaman pagar.
Di dekat jalan, tanaman pagar yang dipergunakan adalah jenis teh-tehan. Tapi untuk memagar gerumbulan bunga toga dan warung hidup, Ibu menanam Cikla-cikli.
Melihat tanaman cikla cikli, Tiba-tiba saya kepengin mengkonsumsinya.
Cikla-cikli, yang di tempat lain ada yang menyebutnya cakla cikli, atau cakra cikri, mempunyai nama latin Polyscias Filicifalia adalah tanaman pagar berbentuk perdu.
Daunnya enak dikonsumsi, terutama pucuk daun, atau daun yang masih muda. Rasanya unik dan lezat. Antara mirip daun mlinjo muda atau so, dengan rasa yang khas mirip daun kenikir.
Saat saya kecil, daun cikla cikli biasa dibuat urap. Bisa dicampur atau dikombinasikan dengan sayuran lain. Bisa juga dibuat pecel.