Kepala kambing itu tadinya terbungkus tas kresek hitam, tapi sekarang tergeletak begitu saja di meja dapur.
Tiba-tiba matanya melotot.
"Tolong...!"
Aku nyaris kabur, tapi tidak jadi. Itu pasti imajinasiku saja. Kutatap lagi mata kepala kambing itu terpejam.
Tiba-tiba giginya meringis.
Tolong...!!! Aku tersentak kaget dan menjerit.
Ah itu pasti imajinasiku saja.
Kepala kambing ini berukuran besar. Telinganya panjang dan lebar, mengingatkanku pada kambing etawa yang terkenal di daerah Kaligesing Purworejo.
Kepala kambing ini sudah dibakar dan dikerok bulunya, menguarkan bau bulu terbakar sekaligus aroma prengus khas kambing.
Kalau beli yang siap saji, sebenarnya lezat juga jika diolah dalam aneka menu yang menggoda. Gulai, tongseng, sate, bakar, sop, krengsengan, semur, dan apa saja.