"Baru kemarin dibelikan kok sudah habis. Jarumnya sudah di tanda merah, biasanya bisa buat 2 sampai 3 hari, "
Terdengar suara suamiku menggerundel tak jelas sambil mengelap motor bututnya.
"Apa to, Mas? " Tanyaku sambil menggoreng dadar jagung.
"Ini, beli 10 ribu cuma dapat satu liter. Beli eceran. Di Pom semua kosong, jadi beli di eceran di pinggir jalan, " Suamiku masih kesal sepertinya.
"Dek, mau beli bensin sebentar, ikut nggak, " Suamiku berteriak dari luar.
"Nggak, kalau mau dibeliin nasi pecel, mau, " Jawabku sambil tertawa. Emangnya aku anak kecil, mau beli bensin aja diajak, hihihi..
Itu obrolan suamiku sekitar seminggu yang lalu, membuatku penasaran dan membuka gawai, berselancar mencari harga BBM resmi dari pertamina.
Ternyata harga pertalite tidak naik, malah cenderung turun. Di situ tertulis harga pertalite sebesar 7.650 rupiah/liter. Dan hampir sama di semua daerah. Sedang harga pertamax sekitar 12.500-13.000 rupiah tergantung daerahnya masing-masing. Agak aneh memang.
Tapi kemarin suamiku sudah bisa tersenyum, mengisi pertalite di SPBU, 20 ribu sudah penuh. Cukup untuk 3-4 hari.
Pagi ini dapat topik pilihan dari Kompasiana tentang pembelian BBM bersubsidi lewat aplikasi. Akan naik lagikah harga pertalite?