Berbicara masalah ASN tak ada habisnya, dari hujatan makan gaji buta saat WFH dan keefektifan kinerja, sampai peserta CPNS yang lolos dan mengundurkan diri.
Banyak yang menganggap generasi Z sekarang kurang rasa pengabdiannya, sehingga pengunduran diri dikaitkan dengan besaran gaji.
Padahal, tak jarang saat para ASN mendapat pencairan THR dan Gaji ke-13, banyak yang iri dan menganggap enak jadi PNS. Mungkin mereka tidak melihat beban kerja PNS atau ASN yang tak ringan.
Beban kerja ASN tidak ringan, di samping peraturan-peraturan dan kode etik yang mengikat.
Bahkan pernah, seorang teman yang curhat, sebenarnya memang sudah sejak awal memilih istri seorang guru. Tapi tak menyangka kalau sekarang beban kerja guru itu berat, dari pagi-pagi sudah harus absen, pulang sore, di rumah masih harus mempersiapkan perangkat pembelajaran, hari libur harus mengikuti diklat sosialisasi kurikulum, kadang workshop.
Apalagi saat WFH, tak kenal waktu melayani murid yang bertanya materi pembelajaran, tugas, yang bandel tidak mengumpulkan tugas tapi minta nilai, dan sengkarut pembelajaran yang terbatas saat WFH dan STH.
"Mas, gaji ke-13 mau diberikan," teriakku.
"Mana, dibaca yang benar beritanya, " Suamiku masih asyik memainkan jarinya di atas laptop.
"Ini. Menteri keuangan yang bilang, " Kataku lagi. Kusodorkan gawaiku yang memuat berita tentang pencairan gaji ke-13.