Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

TV Analog Siap Move on?

Diperbarui: 31 Maret 2022   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay. com

Televisi tabung 14 inci itu terlihat kusam. Performanya sudah tidak normal. Kucoba menghitung umur Televisi tua ini. 

Terbeli saat ada rapelan kenaikan gaji suamiku yang berlaku surut. Kalau tidak salah itu sudah sekitar 20 tahun yang lalu, dan tidak pernah ganti. Hihihi... Kebangetan ya.

Saya juga sudah lama tak ingat, kapan televisi ini mulai jarang dihidupkan. Saat sinyal antena ini tidak bisa lagi menangkap siaran stasiun TV yang aktif menyiarkan film-film asing maupun film Indonesia, saya tak pernah lagi menyetelnya. 

Kecuali ada event timnas sepakbola bertanding, atau piala Uber dan Thomas. Pokoknya event olah raga yang aku dan suamiku suka, dan melibatkan tim Indonesia, baru televisi ini hidup.

Terakhir televisi ini menyala saat perhelatan AFF 2020 kemarin. Saat timnas Indonesia menjadi runner-up.

Seharusnya televisi ini siap menemani saya lagi melihat perhelatan AFF U23 tahun 2022 . Tapi sayangnya, Indonesia mengundurkan diri, dari kompetisi sepak bola bergengsi tingkat Asia itu, jadilah televisi ini gagal disetel.

Sebenarnya, saya sudah tidak terlalu membutuhkan kehadiran TV. Biasanya menonton TV karena ingin mendengar berita aktual. Tapi sejak dunia internet mendominasi, sepertinya lebih praktis berselancar di internet untuk mengakses berita maupun informasi apapun. Dalam waktu relatif cepat, bisa menemukan beragam informasi dari berbagai sumber, sehingga bisa mensinkronkan, dan mengabaikan yang hoaks, nonsens, omong kosong. 

Berbicara mengenai TV analog dan digital, tentunya tak lepas dari perbedaan keduanya. Otomatis diharapkan TV digital mempunyai lebih banyak keuntungan, sehingga transformasi ini merupakan langkah tepat. 

Perbedaan TV analog dan TV digital sebagai berikut:

1. Bentuk gangguan TV yang terkendala geografis, biasanya TV analog menampilkan layar yang penuh "semut". Sedangkan pada TV,sinyal buruk membuat gambar yang terekam hanya menampilkan 1 warna dasar.  

 2. Pada TV Analog bandwith terbatas, hanya mengandalkan sinyal AM untuk kualitas gambar dan FM untuk kualitas audio,sedang pada TV digital bandwith lebih lebar,sehingga  kualitas gambar lebih bagus. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline