Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Misteri Waduk Widas Kalibening

Diperbarui: 5 Desember 2021   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waduk Widas Kali Bening, Saradan, Madiun

Pagi terlihat indah, mentari tersenyum meski malu-malu. 

"Mau ke mana, Dek? "

"Arah timur saja Mas, selatan, barat, utara kan sudah. "

"Oke! " Suamiku melajukan kemudi sambil membetulkan maskernya. 

Sudah sekian lama kami menjadualkan untuk sekedar cari sarapan atau jalan-jalan di akhir minggu. Sasaran kali ini ke arah Caruban. Ponorogo, Magetan dan kota Madiun sudah sering kami jelajahi, sedang Caruban, tempat ibukota Kabupaten Madiun bersemayam justru belum pernah kami datangi. Secara jarak dan waktu memang menuju ke Caruban lebih jauh dan memakan waktu daripada ke Ponorogo atau Magetan. 

Alun-alun Caruban tidak terlalu ramai. Tapi di saat suasana  pandemi seperti sekarang ini, lumayanlah. Setelah mempelajari suasana dan jalan-jalan sebentar kami sarapan dulu. Pecel pincuk di barat alun-alun. Lumayan murah dengan beragam lauk yang bisa dipilih. Dari peyek, krupuk, lentho, mendoan, perkedel, dadar jagung, terik ayam, tahu, telur, sate telur puyuh, ceplok telur, sampai empal daging, dan babat. 

Awalnya alun-alun Madiun berada di wilayah kota, kemudian terjadi pemisahan wilayah antara kodya dan kabupaten, maka pusat pemerintahan Kabupaten Madiun dipindahkan ke Caruban, atau sering juga disebut Mejayan. Suatu wilayah yang berada di ujung timur wilayah Kabupaten Madiun. Menjadi sangat jauh dari tempat tinggalku, wilayah kecamatan kebonsari di madiun selatan yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan ponorogo dan Magetan. 

Selesai sarapan kami meluncur ke waduk widas, ke arah Saradan. Setelah sempat putar balik karena terlewat, akhirnya kami menemukan jalan ke sana lewat bantuan Google maps. 

Waduk widas adalah sebuah waduk yang terletak di kecamatan Saradan. Merupakan KPH Saradan, DAS Brantas. Karena didapat dari membendung sungai Kali bening, waduk ini juga disebut Waduk Kalibening. 

Memasuki portal, kami dihentikan untuk membayar administrasi, tiket masuk 8 rb/orang, parkir roda empat 5 ribu, dan 2 botol air mineral seharga 5 rb. Total 26 ribu. Selanjutnya kami bebas memasuki area wisata, dan bebas memilih tempat parkir sendiri. Dari portal masih sekitar 1 km. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline