Era pandemi covid-19 telah mengubah seluruh tatanan yang ada dimuka bumi ini, salah satunya yakni sistem pendidikan. Pendidikan merupakan aspek paling penting dalam menjalani roda kehidupan manusia.
Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Tujuan dari pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Diharapkan sistem pendidikan tetap dapat membawa perubahan yang baik dan membentuk generasi yang berkualitas meskipun dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini.
Pengenalan literasi pada anak yang perlu dilakukan yakni dengan membaca. Membaca merupakan salah satu cara yang berguna untuk meningkatkan atau memperluas pengetahuan individu. Kemampuan membaca tidak terjadi secara langsung dan cepat karena harus didahului oleh kegiatan dan kebiasaan membaca yang merupakan wujud dari adanya minat membaca.
Minat baca merupakan suatu kecenderungan atas kemauan atau ketertarikan yang kuat dan juga disertai usaha secara terus menerus pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca dengan rasa senang tanpa adanya paksaan, atas keinginan dari diri sendiri atau dorongan dari luar sehingga menjadikan seseorang tersebut mengerti atau memahami apa yang dibacanya.
Peran lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan minat baca pada anak. Di dalam lingkungan sekolah anak-anak akan memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan pendampingan belajar yang lebih efektif serta bisa menjadikan peluang mereka untuk membaca. Sekolah memiliki peluang banyak untuk menumbuhkan budaya membaca pada anak-anak, akan tetapi saat ini sekolah terhambat untuk melakukan hal tersebut dikarenakan masa pandemic covid-19.
Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring atau mandiri dirumah masing-masing tidak sepenuhnya menjamin anak-anak akan selalu membaca semua materi pelajaran yang memang seharusnya mereka baca.
Ketika pelaksanaan sekolah online berlangsung, sebagian besar anak-anak lebih cenderung memanfaatkan waktu mereka untuk bermain gadget misalnya game online dari pada membaca.
Buku tidaklah menjadi hal yang menarik lagi karena banyak game-game online yang bisa dimainkan melalui gadget dan hal tersebut lebih menyenangkan. Keadaan inilah yang menjadikan minat baca anak rendah dimasa pandemi seperti sekarang ini karena penyalahgunaan gadget dan kurangnya pengawasan orang tua dalam belajar.
Menanamkan minat baca pada anak serta peran orang tua di masa pandemi dalam mendampingi anak-anak belajar dirumah akan mempengaruhi keterampilan membacanya. Untuk meningkatkan minat baca anak dirumah selama masa pandemi dapat dilakukan dengan cara :
- Menyediakan perpustakaan keluarga. Untuk mendorong anak agar mempunyai minat dan keterampilan membaca, maka keluarga harus menyediakan fasilitas berupa perpustakaan mini di dalam rumah, atau sering disebut perpustakaan keluarga. Dengan adanya perpustakaan keluarga diharapkan mampu mendekatkan anggota keluarga terutama anak-anak dengan kegiatan membaca dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Perpustakaan keluarga merupakan sarana yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan bacaan serta bisa menjadikan alternatif untuk menghabiskan waktu. Sebagaimana kita ketahui bahwa bermain gadget terlebih di masa pandemi adalah aktivitas yang dipilih oleh sebagian besar orang-orang untuk menghabiskan waktunya
- Membacakan buku untuk anak. Menyediakan waktu luang untuk membacakan buku pada anak setiap hari. Penelitian mengungkapkan bahwa membacakan buku dengan suara lantang secara rutin kepada anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada pemahaman membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata. Baik anak dalam usia belum sekolah maupun yang sudah, hal tersebut akan membuat mereka berkeinginan untuk membaca dengan sendirinya.
- Membiasakan pergi ke perpustakaan. Mengajak anak agar lebih banyak membaca dengan membawa mereka pergi ke perpustakaan setiap beberapa minggu sekali untuk mendapatkan buku bacaan yang baru. Perpustakaan biasanya menyediakan program membaca untuk anak-anak segala usia dan mengembangkan minat membaca mereka.
- Menjadikan buku sebagai hadiah. Memberikan anak hadiah pada saat dirinya berhasil mencapai prestasi disekolah atau sudah berperilaku baik adalah salah satu cara untuk memotivasi anak. Jika selama ini orang tua terkesan sering memberikan hadiah berupa baju, mainan, atau lainnya, kemudian coba mengganti buku sebagai hadiahnya. Dengan demikian, anak diharapkan bisa mulai giat membaca buku. Selain itu, jika anak sedang ingin memberikan kado untuk temannya, rekomendasikan untuk memberi buku. Hal ini akan membuat anak menyadari bahwa buku dapat menjadi salah satu cara untuk bisa 'terhubung' dengan temannya.
- Menceritakan hasil bacaan. Mendorong anak untuk menceritakan apa yang sudah mereka baca, karena hal tersebut dapat menambah penguasaan diksi anak dalam berbahasa dan bertutur kata. Memberikan contoh terlebih dahulu cara bercerita yang baik dan benar sebelum meminta anak-anak untuk bercerita. Dalam bercerita dapat meningkatkan kemampuan motorik anak. Jika dapat dikembangkan dengan baik akan membentuk keterampilan anak dalam bercerita maupun menulis ulang cerita.