Lihat ke Halaman Asli

Istiqomariyah Indra Ningrum

Mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya

8 Langkah Emas untuk Cerdas Menghadapi Ombak Ketidakpastian

Diperbarui: 12 April 2020   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Masyarakat global dan Indonesia sedang mengalami kepanikan akibat dilanda pandemi covid-19 yang menyebabkan krisis ekonomi. Kondisi ini sempat membaik karena nilai tukar rupiah menggulung dolar, namun dolar kembali menguat beberapa waktu lalu.

Bank Indonesia dan pemerintah telah menggunakan berbagai senjata untuk menstabilkan rupiah selain gunakan cadangan devisa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar berpengaruh pada SSK, apa saja yang dapat menyebabkan nilai tukar rupiah menguat dan melemah?  berikut infomasinya :


Dampak covid-19 sangat terasa karena buntunya perekenomonian pasar yang menyebabkan resiko sistemik, investor banyak menarik investasi mereka secara besar-besaran karena tidak mau rugi terlalu dalam. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan pada keuangan  negara. 

Dalam menghadapi ombak ketidakpastian yang terjadi, kita sebagai masyarakat cerdas sangat berperan untuk menjaga SSK (Stabilitas Sistem Keuangan).  Berikut 8 langkah emas agar kita dapat berperilaku cerdas di tengah ketidakpastian sehingga makroprudensial aman dan stabilitas sistem keuangan terjaga :

1. TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN RUSH MONEY

Dalam dunia perbankan rush money adalah ketika para nasabah mengambil uang secara besar-besaran karena takut akan bank mengalami kebangkrutan, namun penarikan uang secara besar-besaran ini menyebabkan kebangkrutan yang sebenarnya karena jatuhnya sistem perekonomian.

Penarikan secara besar-besaran menyebabkan bank menjual aset-asetnya untuk memenuhi permintaan nasabah, yang mengakibatkan kebangkrutan sebenarnya.

2. TIDAK MELAKUKAN PANIC BUYING DAN  PANIC SELLING

Panic buyIng biasanya dilakukan oleh masyarakat menengah atas dengan cara membeli barang secara berlebihan karena panik akibat terjadinya suatu bencana. Hal ini menyebabkan sembako dan produk-produk lainnya menjadi langka, sehingga masyarakat menengah kebawah menjadi korban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline