Lihat ke Halaman Asli

Istiqomah

Seorang Istri dan Ibu

Sorot Transisi Pemandangan Mewah dari Jendela Kereta

Diperbarui: 20 Oktober 2024   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta Api Melintas di Kawasan Bandung sumber gambar: Irfan Alfaritsi/ayobandung.com

Pukul empat pagi Sekar dan temannya sudah menunggu di stasiun Jogja. Sebagai salah satu stasiun induk terbesar sudah tentu ramai penumpang silih berganti lalu lalang punya cerita kenangan.

Seperti apa yang di katakan Didi Kempot dalam sepenggal lirik lagunya
 
Janji lungo mung sedelo

Jare sewulan ra ono

Pamitmu naliko semono

Ning stasiun balapan Solo


Yang artinya pergi hanya sebentar, katanya cuma sebulan tidak ada. Pamitmu ketika itu di stasiun Balapan Solo.

Sungguh ngenesi sih kata orang Jawa, sepasang kekasih berpisah kota terbentang jarak berpamitan di stasiun, lalu kereta membawa perjalanan kisah cinta yang pilu karena tanpa kabar berita entah kapan akan kembali dan terputusnya cerita asmara untuk dikenang lagi. Tidak! ini bukan sepasang kekasih dan Stasiun balapan Solo.

Ini cerita Sekar dan temannya yang bertualang ke kota Kembang dari Stasiun Jogja. Sahabat bagaikan kepompompong yang mulai mengepakkan sayap keberanian dan perjuangan belajar sungguh-sungguh untuk menggapai asa satu demi satu.

Perjalananya yang memakan waktu belasan jam untuk sampai ke kota tujuan tentu akan membosankan. Berdiri setengah tegap menahan lelahnya duduk berjam-jam. Otot dan tulang mengeluh pegal tak terkira.

Jujur, sampai detik ini entah mungkin suatu hari nanti saya juga harus bisa menjajaki kereta api sebagai milestone hidup saya untuk berkelana sama seperti Sekar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline