Lihat ke Halaman Asli

Pemilihan Kepala Desa, Ajang Empukk Untuk Berjudi

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Ibarat sayur tanpa garam .. Sumber gambar cari di google"][/caption] Tak seperti pemilihan perangkat perangkat desa yang lain seperti kaur ataupun kepala dusun yang sesuai perda di daerah saya sudah tidak lagi menggunakan metode pemilihan secara langsung, tetapi melalui seleksi test dan penilaian pengabdian masyarakat yang dengan metode tersebut akan meminimalisir konflik perebutan perolehan suara atau yang lainya, namun untuk pemilihan kepala desa sepertinya belum digunakan metode seperti itu. layaknya sebuah tontonan ajang pemilihan kepala desa selalu dipenuhi dengan kerumunan orang berkumpul disana, bukan hanya masyarkat desa itu sendiri , orang luar desa bahkan sampai luar kota pun banyak berbondong bondong melihat perhitungan suara perolehan hasil pemilihan masyarakat desa. Selidik punya selidik antusiasnya mereka datang karena mereka mempunyai alasan yang sepertinya sudah umum , yaitu TOTOAN / TARUHAN . Tak tanggung tanggung , mereka mengeluarkan kocek yang menurut beberapa obrolan yang saya dengar itu tidak sedikit , sampai puluhan juta, merekapun menerapkan segala cara salah satunya dengan mengebom ( memberi uang ) kepada calon pemilih supaya mereka memilih jago yang ia perjudikan .. Hmmmmm .. Beginikah juga di daerah anda ... ??? Other : Keanehan2 presiden Negara Republik Indonesia presiden Negara Republik Indonesia jalur Kereta di desa desa mengerikan Kumpulan contoh surat menyurat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline