Review Artikel oleh Istifa Salaisya Amamy (212111018) UIN Raden Mas Said Surakarta
Judul Artikel : Agama Sebagai Nasihat sekaligus Kritik Sosial
Penulis : Muhammad Julijanto
Tahun : 31 Januari 2021
Hasil Review dan Analisis
Indonesia yang hampir seluruh populasinya menganut paham ketuhanan pastinya tak luput dari aspek-aspek Rohani dalam kehidupan bersosialisasinya. Agama menjadi penyeimbang manusia antara kedamaian dunia dan akhirat, sebagai petunjuk yang dianggap paling benar dalam kehidupan di dunia. Agama juga digadang-gadang sebagai jembatan manusia dalam mencapai keinginannya. Prinsip ketuhanan di Indonesia sangat erat sekali dengan keadaan sosial yang hidup di dalam Masyarakat, bahkan bisa dibilang jika agama menjadi patokan Masyarakat untuk membentuk nilai sosial setiap harinya. Maka tak heran jika agama dicap sebagai nasihat sekaligus kritik sosial di kehidupan masa sekarang.
Lalu, apakah agama akan terus-menerus berada di dalam kehidupan sosial manusia? Apakah agama akan menjadi patokan manusia untuk menjalani kehidupan sosialnya? Apakah agama akan menjawab permasalahan yang ada di dalam sosial?
Agama akan senantiasa memberi nasihat-nasihat dalam kehidupan sosial, karena prinsip ketuhanan pastinya mengandung unsur tata cara menjalani kehidupan yang benar dan lurus sesuai dengan perintah Tuhan, sesuai dengan ajaran yang diajarkan dalam agama tersebut, dan sesuai dengan segala hal yang menjadi nilai kebaikan. Agama akan selalu ada di samping sosial, agama juga akan terus-menerus mengajarkan manusia kebaikan, kebenaran, kemanusiaan hingga keadilann. Agama akan menjadi sumber utama dorongan manusia untuk mencapai kedamaian dan ketentraman sosial dengan norma kebaikan tanpa adanya kejahatan yang akan merusak keseimbangan sosial di dunia.
Agama selalu menjadi motivasi murni yang dimiliki oleh orang yang menganut prinsip ketuhanan, adanya doktrin agama yang mengharuskan mereka taat pada Tuhan akan membuat seorang manusia secara otomatis menjauhi keburukan yang akan merusak ketentraman hidup, hancurnya nilai kebaikan dan rusaknya moral hingga terhapusnya rasa kemanusiaan satu dengan lainnya. Ketuhanan menjanjikan seorang manusia kedamaian hingga kebebasan, tak heran jika manusia yang memegang prinsip ketuhanan akan selamanya menerapkan nilai-nilai Rohani dalam segala perbuatan termasuk kehidupan sosialnya.
Selain itu, agama juga menjadi kritikus terhadap jalannya kehidupan manusia. Tingginya penyimpangan dalam kehidupan sosial, ekonomi hingga politik tentunya berkaitan dengan doktrin agama yang tidak ditegakkan dengan tegas dalam diri seorang manusia. Banyaknya penyimpangan yang menjadikan nilai ketuhanan tidak penting dan berarti dalam kehidupan seseorang itu, seperti banyaknya kecurangan yang dilakukan oleh individu, kelompok hingga komunitas yang mengakibatkan hancurnya keseimbangan sosial. Banyaknya korupsi yang terjadi di negara Indonesia juga menjadi salah satu contoh kritikan agama. Korupsi menyebabkan kerugian besar bagi seluruh Masyarakat di Indonesia, salah satu faktor korupsi itu sendiri karena hilangnya prinsip ketuhanan dalam diri seseorang. Mereka tidak memiliki tiang kepercayaan jika berbuat kejahatan akan mendapatkan balasan yang berat saat di akhirat kelak. Hal tersebut menjadi pemicu seseorang dengan berani melakukan tindak kejahatan yang mengakibatkan rusaknya kehidupan di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H