Lihat ke Halaman Asli

Istiani Aditia Rukmana

Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta

Gaya Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara Pada Upaya Pencegahan Korupsi

Diperbarui: 12 November 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:panduan.mengajar.com

Nama : Istiani Aditia Rukmana

Nim : 41123010088

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si. Ak

Siapa Ki Hadjar Dewantara itu?
Ki Hadjar Dewantara, dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat Indonesia, memiliki latar belakang yang unik dan berpengaruh besar terhadap gaya kepemimpinannya. Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada tahun 1889, ia merupakan sosok yang lahir dari keluarga priyayi atau bangsawan Jawa, yang memberinya akses ke pendidikan formal dan tradisi budaya Jawa (Susilo, 2018).

Sejarah singkat dan latar belakang pendidikannya dimulai saat ia menempuh pendidikan di sekolah ELS (Europeesche Lagere School), yang merupakan sekolah untuk kalangan elite pribumi dan Belanda. Namun, pendidikan formal barat yang ia terima tidak sepenuhnya memuaskan rasa keingin tahuannya tentang kebudayaan dan pendidikan yang sesuai untuk bangsa Indonesia. Ki Hadjar Dewantara mulai menyadari bahwa sistem pendidikan kolonial cenderung menekan dan tidak menghargai kearifan lokal, serta lebih berorientasi pada kepentingan kolonial daripada pengembangan potensi individu Indonesia (Suparlan, 2016).

Ki Hadjar Dewantara juga sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik pada masanya, terutama dalam menghadapi kolonialisme dan upaya untuk membangun identitas nasional Indonesia. Ia memandang pendidikan sebagai alat penting untuk memajukan bangsa dan mencapai kemerdekaan. Gaya kepemimpinannya yang inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat menjadi ciri khas yang membedakannya dari pemimpin pendidikan lain pada zamannya (Erlianto & Santo, 2022).

Dalam mengembangkan sistem pendidikannya, Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga emosional, spiritual, dan sosial. Hal ini sejalan dengan pandangannya bahwa pendidikan harus membebaskan, bukan menindas atau membatasi potensi seseorang (Susilo, 2018).

Dengan demikian, latar belakang singkat dari Ki Hadjar Dewantara yang kaya akan pengalaman dan pengetahuan, baik dari pendidikan formal barat maupun tradisi budaya Jawa, telah membentuk gaya kepemimpinannya yang unik. Gaya kepemimpinan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan identitas nasional, yang sangat penting dalam konteks Indonesia pada masa itu.

Prinsip Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline