Lihat ke Halaman Asli

Long Distance Relationship? Why Not?

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“ Mba, njenengan besok mau ikut kami, kelompok jablay apa mereka yang berpasangan dengan rekan satu atap? tanya salah seorang teman , suatu hari.

Seperti biasa kujawab sembari senyum, “ Wallahu a’lam... Siapa yang akan Allah kirimkan untukku, menjadi belahan hatiku, pelengkap kehidupanku entah orang yg dekat atau dia nun jauh disana, aku harus menerima ketetapan-Nya khan?”

Seorang teman menimpali, “ Hwuaduch...kalau boleh aku saranin, jangan yang jauh dech...berbahaya. Mengundang banyak hal yang negative.”

“ Perselingkuhan sering terjadi karena long distance relationship loch....” Seorang rekan lagi memperkuatalasan tersebut.

Mendengar kalimatnya membuncah tanya dalam benakku. Benarkah demikian? Trus, apa donk artinya kesetiaan dan kesabaran ? Setia menunggu dan sabar menanti kehadiran pasangan yang berada jauh dari tempat kita berada. Apa gunanya sebuah komitmen dibangun bersama pasangan sebagai pondasi dalam berumah tangga? Hufftttt....

Memang...aku dikelilingi teman-teman yang memiliki pasangan yang saling berjauhan tempat kerjanya hingga memaksa mereka untuk menjalin long distance relationship. Yaaa...kuhitung ada lima orang jumlahnya dan yang berpasangan sesama rekan kerja juga ada lima pasang. Seimbang! Wajarlah bila salah satutemanku bertanya mau gabung kekelompok manakelak?

Kembali ke topik Long Distance Relationship yang katanya sebagai salah satu pemicu perselingkuhan. Menarik untuk dikaji! Dalam alam realita, yang terjadi disekeliling kita, perselingkuhan terjadi karena ada banyak faktor. Benarkah bila hubungan jarak jauh menduduki peringkat pertama sebagai faktor utama perselingkuhan? Bukannya dengantak seringnya bertemu pasangan justru akan menambah mesranya hubungan pas ketemu? ( Kata sebagian temen siy... ). Mana yang bener nich?

Untuk rekan-rekanku yang menjalin hubungan jarak jauh dengan pasangannya, yakinkan diri dech...bila something bad will not happen...( Hemmm... ngayem-ngayemin diri sendiri. It is a must! ). Bukannya yang penting harus ingat dengan komitmen awal sebelum married? Kalau sudah saling menyadari, saling memberikan kepercayaan antara pasangan dan selalu keep in touch meski berjauhan, semuanya akan baik-baik saja, everything will be okay. Yaaa...sembari memupuk trust and commitment sepanjang perjalanan berumah tangga donk.... Ingatlah...dengan long distance relationship berarti Allah sedang memberikan kesempatan untuk merangkai bunga surga dengan kesabaran dan ketabahan serta keikhlasanmu. Sabarlah sahabat-sahabatku...semua’kan jadi pahala buatmu... Allah tidak akan membebanimu dengan keadaan yang sedemikian rupa. Janganlah ada tetes air mata, gantilah dengan senyuman optimis, sambutlah dengan hangat pasangan ketika mereka hadir dihadapanmu. Teriring do’a semoga semuanyatermasuk golongan orang yang dicintai-Nya, aamiin.

So...siapkah menjalin Long Distance Relationship setelah married kelak? Hemmm...Why not? Kurangkaikan dan kupanjatkan do’a : “ Dengan nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, relakanlah aku terhadap ketentuan-Mu dan berilah keberkatan untukku pada sesuatu yang telah Engkau taqdirkan untukku sehingga aku tidak menyukai cepatnya sesuatu yang Engkau perlambatkan dan tidak pula menyukai lambatnya sesuatu yang Engkau percepatkan. Aamiin Yaa Rabb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline