- " Ternyata...kita, para orang dewasa bisa belajar dari anak kecil. Syiva dan Lintang, dua keponakan kecilku, sma-sama berusia 5 tahun. Mereka masih sekolah di Taman Kanak-Kanak benar-benar mengubah keterpurukanku menjadi penyemangatku. Saat itu, mereka sedang bermain sepak bola, dengan gaya kanak-kanaknya tentu saja. Secara tak sengaja kudengar obrolan mereka yang saling menyemangati. Syiva yang selalu kalah karena gawangnya bolak balik kemasukan gol oleh Lintang hampir saja putus asa. Ngambek dia...tidak mau main lagi. Tiba-tiba Lintang datang menghampirinya sembari menghiburnya, " Ayo, Mas Syiva...semangat donk...pasti Mas Syiva bisa ngegolin gawang aku." Syiva yang sdh putus asa berujar," nda ach De... aku dach capai...masa aku nda bisa kaya kamu siy." Lintang pun membalasnya...kita khan tadi sudah minum susu, pasti Mas Syiva kuat nda capai lagi." Akhirnya Syiva pun bangkit, dengan semangat baru dia berusaha lagi dan akhirnya bisa masukin bola ke gawang Lintang. " Tuch khan... Mas Syiva bisa... Mas Syiva kuat, khan udah minum susu tadi...". Dengan gembira Syiva bersorak" Horeee aku bisa..." di akhiri dengan kata " Makasih ya, De" Aku yang mendengarnya menitikkan airmata. Kupeluk dua ponakan kecilku. " Kenapa, Tante nangis", tanya mereka serempak. Aku menjawabnya..." Makasih yaa, Tante seneng punya Mas Syiva dan ade Lintang", jawabku sembari tersenyum. " Thanks God"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H