Lihat ke Halaman Asli

Istanti Surviani

Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Selamat Tinggal Turki

Diperbarui: 15 Juli 2023   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emirgan Tulip Park. Sumber foto: dokumen pribadi

Ini adalah hari terakhir rombonganku berada di Turki. Kami sudah berkumpul di restoran hotel untuk sarapan sambil menikmati pemandangan di luar hotel. Ibu-ibu berinisiatif memberikan tip tambahan untuk Baba Yusuf, sopir kami yang sabar dan sopan. Selama mendampingi kami, Baba Yusuf selalu bersemangat dan tidak pernah mengeluh. Wajar jika ia mendapat bonus dari kami. Semoga bermanfaat ya, Baba.

Sehat selalu, Baba Yusuf! Sumber foto: dokumen pribadi

Setelah check out hotel, mobil mengarah ke Emirgan Tulip Park (Taman Tulip Emirgan). Taman publik terbesar di Istanbul ini berada di lereng bukit, luasnya mencapai 470 ribu m, dan dikelola oleh pemerintah kota.  Selain tulip, ada juga berbagai jenis pohon pinus, taman bermain, trek joging, danau hias, dan paviliun.  

Sumber foto: dokumen pribadi

Terdapat tiga area khusus paviliun. Yaitu, Yellow Pavilion berwarna kuning, Pink Pavilion berwarna merah muda, dan White Pavilion berwarna putih. Ketiga paviliun itu sebagian dibuka untuk kafe dan restoran. Jika ingin piknik bersama keluarga juga tersedia meja-meja piknik di taman. Keluarga-keluarga di Turki menjadikan taman ini sebagai tempat berkumpul di akhir pekan, sambil menikmati makanan yang dibawa dari rumah. 

Sumber foto: dokumen pribadi

Ada juga rumah pembibitan di bagian belakang taman. Emirgan Tulip Park ini memiliki sejarah yang panjang dan merupakan saksi perubahan kekuasaan di Turki sejak masa Kekaisaran Ottoman. Taman ini dijaga oleh petugas keamanan yang memperhatikan gerak-gerik pengunjung. Jadi, pastikan tidak memetik bunga-bunganya, ya! Hati-hati juga saat berfoto, jangan sampai merusak tanaman-tanaman yang ada. 

Sumber foto: dokumen pribadi

Beruntung sekali berwisata ke Turki pada musim semi. Karena, bisa menikmati pesona bunga tulip di mana-mana termasuk tulip merah putih rasa Indonesia. Apalagi saat langit cerah, ketika bayangan pohon pinus yang jatuh menimpa jalanan setapak taman menyuguhkan panorama berbeda. Memandangmu tulip, jadi ungu rinduku. Hold my hand forever adalah judul foto yang pas saat tanganku ada dalam genggaman suami tercinta. Romantis berikutnya.

Sumber foto: dokumen pribadi

Kami memasuki area Bandara Sabiha Gokcen. Melakukan check in dan lain-lain. Saatnya berpisah. Kupeluk Elif erat. Kubisikkan kata-kata maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Lega rasanya. Kami memasuki ruang tunggu bersama penumpang pesawat lainnya. Waktu sudah masuk Zuhur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline