Lihat ke Halaman Asli

Istanti Surviani

Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Ada yang Baru di Kota Madinah

Diperbarui: 19 Maret 2022   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Nabawi Madinah Al-Munawaroh. Foto: Dokumen Pribadi.

Aku dan rombongan sampai di kota Madinah saat dini hari. Selesai menurunkan barang dan masuk ke kamar hotel sejenak, kami segera ke Masjid Nabawi untuk melaksanakan salat jamak qoshor Maghrib dan Isya, dilanjutkan dengan salat tahajud. Lalu kembali ke hotel untuk beristirahat. Dingin sekali suhu udara saat itu.

Pemandangan pagi hari di pelataran Masjid Nabawi. Foto: Dokumen Pribadi.

Selepas salat Subuh di Masjid Nabawi, kami antre untuk masuk ke Raudhah. Saat antre, adik mengalami demam. Beberapa kali menguap. Matanya merah dan tubuhnya terlihat lemah. Kami minta adik makan roti dan minum air yang dibawa yangti untuk menambah tenaga. Untunglah, saat sudah masuk Raudhah, kami bisa salat beberapa kali di dua tempat yang berbeda. Agak leluasa suasananya. Biasanya ramai dan padat oleh jemaah. Setelah dirasa cukup, kami keluar dari Raudhah dan mempersilahkan jemaah lain untuk menempati shaf kami. Area Raudhah ditandai dengan karpet motif bunga berwarna hijau.

Antrean ke Raudhah. Foto: Dokumen Pribadi.

Karena di dalam masjid sangat dingin, kami menunggu di halaman masjid sambil berjemur sampai waktu salat Zuhur tiba. Saat balik ke hotel demam adik makin tinggi. Sepanjang hari sampai menjelang check out hotel, dia tidur dan istirahat di kamar hotel. Tidak bisa mengikuti acara tur keliling kota Madinah. Bahkan makanan pun kami bawakan dari restoran hotel. Setelah dibalur minyak tawon dan dipijat badannya oleh yangti, makan dan minum obat, kondisi adik tampak lebih baik.

Rehat sekalian berjemur di halaman depan Masjid Nabawi. Foto: Dokumen Pribadi.

Bisa jadi sakitnya adik adalah teguran dari Allah. Allah adalah prasangka hamba-Nya. Awalnya adik memang ragu-ragu untuk memutuskan pergi umrah. Banyak alasannya. Takut bentrok dengan tugas kuliah, jadwal ujian, jadwal pelantikan kegiatan mahasiswa, dan lain-lain. Suamiku sudah beberapa kali mencari jadwal umrah tapi tidak sesuai dengan jadwalnya.

"Sekarang jadwalnya sudah pas, Dik! Mama, Papa, Mbak, Yangti, dan Yangkung  bisa ikut di jadwal ini. Kalau Adik tetap nggak bisa, ya sudah, Adik berangkat sendiri saja!" kata suamiku sedikit tegas kala itu.

"Jangan banyak khawatir, Dik! Coba Adik utamakan Allah. Nanti Allah akan mengutamakan Adik. Akan memudahkan semua urusan Adik. Tugas kuliah dan ujian bisa nyusul. Pelantikan kegiatan bisa ditunda tahun depan. Tapi kalau kesempatan berumrah belum tentu terulang lagi," tambahku.

Alhamdulillaah, akhirnya adik mantap memutuskan berangkat umrah bersama keluarga. Dan qodarullah, setahun berikutnya Arab Saudi melakukan lock down karena pandemi covid 19 yang menimpa penduduk bumi di seluruh negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline