Aku dan keluarga berangkat umrah bersama Zahara Tours and Travels. Umrah reguler selama 9 hari, dari 12-20 Maret 2019. Setahun sebelum wabah covid-19 terjadi di seluruh dunia.
Kami berangkat menggunakan Garuda Indonesia Airline (GIA) dari Terminal 3 Bandara International Soekarno-Hatta (Terminal 3 Ultimate) menuju Jedah sore hari. Perjalanan memakan waktu lebih kurang sepuluh jam tanpa transit.
Tempat duduk kami berpencar. Suamiku dan si bungsu di lorong sebelah kiri. Bapak dan ibu di bagian tengah. Aku dan si sulung di lorong sebelah kanan.
Beberapa menit sebelum mendarat, kami mengambil miqot di dalam pesawat tepatnya di atas daerah Tan'im. Setelah tiba di hotel, tanpa menunggu lama rombongan kami segera melakukan umrah.
Selepas menjalankan umrah biasanya ada tur keliling kota Mekah menapaktilasi jejak-jejak Nabi Ibrahim melaksanakan ibadah haji. Ke Padang Arafah, Mina, Muzdalifah, Jabal Rahmah. Juga ke Jabal Nur, Gua Tsur, dan city tour Jedah.
Yang berbeda di umrah kali ada tambahan wisata ke Kota Thaif. Ini dalam rangka milad travel penyelenggara umrah. Biasanya kalau milad hadiahnya paket umrah untuk jemaah yang menang undian. Aku mengusulkan agar hadiahnya digunakan untuk tur ke Thaif saja biar semua jemaah bisa menikmati. Alhamdulillaah dikabulkan.
Thaif berjarak 130 km dari kota Mekah dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Thaif adalah kota di Provinsi Mekah, Arab Saudi, yang memiliki ketinggian 1.700 m di lereng Pegunungan Sarawat.
Kota ini juga terkenal dengan wisata agrikultur yang menghasilkan produk buah, sayur, dan bunga. Khususnya bunga mawar. Ya, Thaif itu adalah Puncak atau Lembangnya Arab Saudi. Daerah dataran tinggi, dingin, subur, dan hijau. Banyak sayuran dan buah-buahan dihasilkan dari daerah ini.
Perjalanan dari bawah kota menuju puncaknya menggunakan kereta gantung Telefric Thaif yang diisi delapan orang per kereta. Kabut dingin masuk ke dalam stasiun. Saat naik ke atas cuacanya cerah.