Lihat ke Halaman Asli

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) KD #1

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PTK atau istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research. McNiff (1992:1) dalam bukunya yang berjudul Action Research: Principles and Practise memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Penelitian Tindakan Kelas dilihat dari namanya pasti penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tetapi dimana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok anak yang sedang belajar. Peristiwanya dapat terjadi di laboratorium, di perpustakaan, di lapangan olahraga, di tempat kunjungan, atau di tempat lain, yaitu tempat dimana siswa sedang berkerumun belajar tentang hal yang sama, dari seorang guru atau fasilitator yang sama.

Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, atau dapat juga dilakukan secara kolaboratif dengan pihak lain. Dalam PTK guru tidak harus mengorbankan proses pembelajaran, tetapi dalam PTK guru justru akan dapat meningkatkan proses dan produk pembelajarannya. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Karena stelah meneliti kegiatan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri, melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi, guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik.

Penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. Secara singkat PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapapt memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Fokus penelitian tindakan kelas adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru, lalu dicoba, dan kemudian dievaluasi apa tindakan alternatif tersebut dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau peersoalan pembelajaran yang sedang dihadapi. Sedangkan Borg (1986) menyebutkan secara eksplisit bahwa tujuan utama dalam penelitian tindakan ialah pengembangan keteraampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihaddapi oleh guru di kelasnya sendiri, dan bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.

Manfaat PTK dilihat dalam beberapa komponen pendidikan/pembelajaran di kelas, antara lain mencakup: (1) inovasi pembelajaran, guru perlu selalu untuk mecoba mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajar sesuai tuntutan kelas; (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas, guru bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah atau kelas; (3) peningkatan profesionalisme guru, guru yang profesional melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktik pembelajarannya di kelas.

PTK memiliki karakteristik yang penting, yaitu bahwa problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi oleh guru di kelas. Sedangkan karakteristik berikutnya dilihat dari bentuk kegiatan penelitian itu sendiri yaitu bahwa PTK memiliki adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Dengan PTK harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif. Oleh karena itu, dengan diadakan tindakan tertentu harus membawa perubahan ke arah perbaikan. Disamping karakteristik tersebut, ada prinsip PTK yang perlu diperhatikan. PTK memiliki tiga ciri pokok, yaitu: (1) Inkuiri Reflektif, (2) Kolaboratif, (3) Reflektif.

Guru dapat menerapkan penelitian tindakan kelas dalam upayanya untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih profesional dan guru dituntut berani mengatakan jujur kepada dirinya sendiri mengenai sisi-sisi lemah yang dimiliki dalam proses pembelajaran di kelas. McNiff memberikan petunjuk praktis untuk dapat memulai dan menerapkan PTK yaitu: (1) Berangkat dari persoalan yang kecil dulu, misalnya dalam aspek implementasi perencanaan pembelajaran guru dapat melakukan PTK dengan berbagai persoalan kecil; (2) Merencanakan penelitian tindakan secara cermat, semua kegiatan yang harus dilakukan dalam skenario penelitian harus direncanakan secara teliti, cermat, dan tuntas; (3) Susunlah jadwal yang realistik, guru harus menentukan jadwal dari setiap tindakan yang dicobakan secara realistik; (4) Libatkan pihak lain, guru perlu melibatkan pihak lain agar kesahihan tindakan dapat dijaga; (5) Buatlah pihak lain yang terkait terinformasi, guru perlu menginformasikan kegiatan-kegiatan yang akan dicobakan dalam penelitian kepada pihak lain yang terkait; (6) Ciptakan sistem umpan balik, guru perlu segera membberitahukan hasil penelitiannya kepada pihak lain yang terkait agar mendapatkan umpan balik; (7) Buatlah jadwal penulisan, guru perlu membuat jadwal penelitian secara formal maupun informal.

Peneliti juga perlu memikirkan kriteria keberhasilan tindakan yang dirancang untuk perbaikan proses atau produk pembelajaran. Penetapan kriteria ini penting untuk dipikirkan agar setelah melakukan PTK guru akhirnya tahu bagaimana cara melihat keberhasilan yang diakibatkan oleh adanya PTK secara kolaboratif yang telah dilakukan.

Referensi:

Suyanto. 1996. Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK). IKIP Yogyakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Suharsimi Arikunti, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline