Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Adri Darmadji Woko "Negeri Poci" Sang Penyair Pemburu Buku

Diperbarui: 28 Juni 2023   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adri Darmadji Woko, jurnalis sekaligus penyair dan pengelola Komunitas Negeri Poci. Foto: Isson Khairul 


Adri Darmadji Woko adalah salah seorang pendiri sekaligus pengelola Komunitas Negeri Poci. Komunitas itu didirikan tahun 1993 di Kota Tegal, Jawa Tengah, ditandai dengan Pertemuan Penyair Indonesia Dari Negeri Poci dan launching edisi pertama serial antologi Dari Negeri Poci.

Sosok Pemburu Buku

Adri Darmadji Woko seorang jurnalis sekaligus penyair senior. Bukan hanya senior secara usia, tapi juga senior secara karir dan karya. Ia lama menjadi jurnalis di Majalah Kartini, Majalah Nona, dan Majalah Panasea. Hari ini, Rabu, 28 Juni 2023, Adri Darmadji Woko berulang tahun. Usianya, genap 72 tahun dan penuh semangat berburu buku.

Tak ada batas usia untuk mencari ilmu. Tak ada batas umur untuk membaca buku. Itulah yang tercermin pada diri Adri Darmadji Woko. Di usia 72 tahun ini, ia masih tangkas menjelajahi sudut-sudut Jakarta, dengan kendaraan umum dan berjalan kaki.

Dua tujuan utamanya: penjual buku dan penjual makanan. Ia memang gila buku sekaligus gila kuliner. Pada Selasa, 11 April 2023 lalu, misalnya. Sedari siang, ia sudah bergerak dengan kereta cummuterline, dari Stasiun Depok Baru, Jawa Barat. Ia memang bermukim di Kawasan Depok.

Adri Darmadji turun di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, untuk berganti kereta ke arah Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Dari sana, ia pindah ke Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas, yang berdekatan dengan Stasiun Sudirman.

Dengan MRT, Adri Darmadji bergerak ke kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Kemudian, dengan bus TransJakarta, ia mengarah ke Kebayoran Lama, lalu pindah ke TransJakarta tujuan Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Dari sana, ia lanjut lagi dengan TransJakarta tujuan Taman Kota. Kemudian, nyambung dengan ojek pangkalan, yang ternyata hanya untuk jarak 200 meter saja.

Apa yang dicari Adri Darmadji Woko? Gudeg Bu Iin. Demi gudeg favoritnya itu, ia rela menempuh perjalanan berliku sampai 5 jam. Ia lahir di Jogjakarta, 28 Juni 1951, dan sangat doyan gudeg. Itu hanya salah satu contoh kegilaannya pada kuliner. Masih sangat banyak contoh lainnya.

Pada Rabu, 22 Juni 2022 lalu, lain lagi. Dengan kereta cummuterline, dari Stasiun Depok Baru, ia ke Stasiun Manggarai, kemudian pindah kereta menuju Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Di Pasar Senen, Adri Darmadji Woko berburu buku-buku yang diminatinya. Menjelang sore, ia naik kereta lagi menuju Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.

"Sebenarnya, masih mau melanjutkan perburuan buku. Tapi, karena di Rumah Benyamin Sueb ada acara sastra, ya ditunda dulu perburuannya," ujar Adri Darmadji Woko. Rumah Benyamin Sueb adalah tempat pertunjukan berbagai kegiatan seni budaya. Lokasinya berdekatan dengan Stasiun Jatinegara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline