Dalam hitungan hari ke depan, Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri akan genap, 82 tahun. Jurnalis sekaligus sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda mengajak kita semua mendiskusikan sajak-sajak Sutardji.
Selasa, 20 Juni 2023, pukul 14.30 WIB di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Di sana, Ahmadun akan membahas proses kreatif Sutardji dalam perpuisian Indonesia.
"Sutardji sudah menggeser Kredo-nya, dari membebaskan kata dari beban makna, ke pengukuhan kesaksian," ujar Ahmadun, pada Rabu, 14 Juni 2023 lalu.
Ahmadun punya perhatian besar terhadap karya-karya Sutardji. Ia menilai, para peminat sastra di Indonesia melewatkan sajak-sajak religius Sutardji.
Padahal, sejak era O, Amuk, Kapak Sutardji sesungguhnya sudah menampilkan sajak-sajak religius yang kuat. Apalagi setelah terbitnya kumpulan puisi Petiklah Aku tahun 2020 lalu.
Menurut Ahmadun, hampir semua karya Sutardji di buku tersebut, mengedepankan religiusitas, menampakkan kedalaman, serta mengisyaratkan kegelisahan batin.
Nah, bagaimana sesungguhnya religiusitas dalam karya Sutardji? Bagaimana Sutardji mengolah kegelisahan batin, menjadi sajak yang kuat dan dalam? Terus, siapa saja yang mencoba mengikuti jejak Sutardji? Bagaimana Sutardji membangun brand kepenyairannya?
Ahmadun akan menguakkannya dalam Diskusi Sastra Sutardji dan Religiusitas pada Selasa, 20 Juni 2023, pukul 14.30 WIB di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Jakarta Pusat.
Ini adalah rangkaian peringatan menjelang 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri, yang dihelat Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, serta Taman Inspirasi Sastra Indonesia.
"Mari kita hadiri Diskusi Sastra tersebut, sebagai wujud apresiasi bersama terhadap Sutardji Calzoum Bachri," ajak Octavianus Masheka, selaku Ketua Umum Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI).