Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Menyerahlah untuk Menang

Diperbarui: 7 April 2023   04:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia terus berjuang. Adakalanya mengalah untuk menang. Foto: Okezone.com

Menangislah bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka
Manusia pasti menangis
Dan manusia pun bisa mengambil hikmah

Kekuatan dalam Kelemahan

Itu petikan lagu Air Mata karya Ahmad Dhani dengan grup band Dewa. Secara waktu, ini lagu lama, dirilis tahun 2002, melalui album Cintailah Cinta. Mengapa air mata? Tiap kali shalat tarawih di masjid, tiap kali itu pula saya melihat air mata. Merebak dari mata para jamaah, yang menadahkan kedua telapak tangan.

Ada gumpalan keharuan yang membuncah di dada. Bukan hanya dari jamaah yang sudah lanjut usia. Dari mereka yang muda-muda pun, saya melihat air mata mereka merebak, tatkala mereka berdoa. Kemudian, tiap kali menjelang sahur, saya pun berselancar menyusuri air mata di berbagai platform yang ada.

Maka, sampailah saya ke Air Mata karya Ahmad Dhani tersebut. Saya dengarkan berkali-kali. Saya cermati liriknya. Saya hayati musiknya. Dan, itu menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Sungguh, jarang saya sampai terkesima seperti ini.

Lama-lama saya hanyut dalam nyanyian Air Mata tersebut, sementara yang berputar-putar dalam ingatan saya adalah para jamaah yang sampai sesenggukan saat berdoa di masjid. Mungkin ada yang menangis karena menyesal. Mungkin juga karena terluka. Mungkin pula saking tak kuatnya menanggung beratnya beban kehidupan.

Mengadu kepada-Nya. Memohon ampun kepada-Nya. Bahkan, memasrahkan segalanya kepada-Nya. Menangislah bila harus menangis. Karena kita semua manusia. Begitu pesan Ahmad Dhani dengan Air Mata-nya. Karena sesungguhnya, manusia adalah makhluk yang lemah, yang seringkali merasa tak berdaya.

Meski demikian, Ahmad Dhani tak membiarkan para penikmat musiknya hanyut dalam ketidakberdayaan. Ia justru menumbuhkan kekuatan sekaligus meyakinkan bahwa manusia pun bisa mengambil hikmah dari air mata tersebut. Di satu sisi menangislah bila harus menangis. Di sisi lain, ada hikmah yang bisa diraih dari tangisan tersebut.

Karena, di balik segala duka, tersimpan hikmah, yang bisa kita petik pelajaran. Dengan kata lain, kedukaan serta penyesalan, sesungguhnya adalah pintu masuk menuju gerbang pembelajaran. Bukankah kita sebagai manusia diciptakan untuk terus dan terus belajar, dari buaian hingga ke liang lahat?

Jalan Menumbuhkan Kesadaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline