Menyambut Tuhan Dalam Keterbatasan. Tulisan itu langsung terbaca, begitu memasuki Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota Serang, Banten. "Meski dalam keterbatasan, mari kita Rayakan Natal dengan sukacita," ujar Pendeta Benny Halim, dengan suara menyentuh jiwa.
Sukacita dalam Kebersamaan
Ajakan Pendeta Benny Halim itu langsung disambut dengan senyum riang oleh ratusan jemaat yang duduk dengan khidmat. Ajakan yang menyentuh memang, sekaligus menyemangati.
Sukacita pada Sabtu, 24 Desember 2022 malam lalu itu, benar-benar terasa. Apalagi malam itu, para pemangku kepentingan Provinsi Banten secara bersama dengan jemaat, berada dalam Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota Serang, berdekatan dengan tulisan Menyambut Tuhan Dalam Keterbatasan.
Para pemangku itu, antara lain, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar, Kapolresta Serang Kota Kombes Nugroho Arianto, Danrem 064 Maulana Yusuf Brigjen Tatang Subarna, dan KH Embay Mulya Syarief, ulama sepuh yang dihormati di Banten.
Kebersamaan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota Serang tersebut, menjadi cerminan Perayaan Natal di berbagai penjuru Provinsi Banten. Meriah. Penuh sukacita. Dan, menjadi momentum penting untuk mempererat persaudaraan sesama warga Banten.
Pendeta Benny Halim memberikan bingkisan Natal ke tiap pemangku kepentingan yang hadir malam itu. "Jangan lihat bentuk dan harganya. Terimalah ini sebagai tanda tulus kebersamaan serta persaudaraan kita. Mari terus kita rawat persaudaraan ini," ungkap Pendeta Benny Halim sembari menyerahkan satu per satu bingkisan Natal tersebut.
Ungkapan yang menyejukkan nurani, mencerminkan tema Perayaan Natal di gereja tersebut Menyambut Tuhan Dalam Keterbatasan yang diterakan di layar lebar di dinding bagian dalam gereja. Yang tampak di mata dan yang terasa di jiwa, menyatu dalam sukacita Perayaan Natal.
Kita tahu, ada banyak keterbatasan kita sebagai manusia. Bukan hanya terbatas dalam hal kepemilikan duniawi, tapi ada juga yang terbatas secara fisik. Meski demikian, Pendeta Benny Halim menggugah jemaat, "Jangan sampai keterbatasan mengurangi ketulusan kita dengan sesama."