Ini kabar gembira untuk warga Palembang dan warga Sumatera Selatan secara keseluruhan. Per Selasa (25/05/2021) kemarin, tidak ada lagi kecamatan yang zona merah Covid-19 di Kota Palembang. Saat ini, 15 kecamatan zona oranye dan 3 kecamatan zona kuning.
Palembang Prioritas karena Epicentrum
Pada Selasa (11/05/2021), saya memosting Keroyok Zona Merah, Strategi Kapolda SumSel Lawan Covid-19 di Kompasiana. Dalam pertemuan sehari sebelumnya di Palembang, Senin (10/05/2021) malam, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri menyebut, Kota Palembang seluruhnya masuk zona merah. Ketika itu, banner besar-besar terpampang di berbagai penjuru kota: Palembang Zona Merah Covid-19.
Pergerakan warga juga relatif tinggi, itu terlihat dari padatnya kendaraan yang melintas di jalanan kota. Menurut Kapolda Sumatera Selatan, jika pergerakan warga tidak bisa dikendalikan, maka akan sulit bagi Palembang untuk keluar dari zona merah. Kondisi Kota Palembang ini tentu akan merembet ke berbagai wilayah lain di Sumatera Selatan, karena kota ini merupakan pusat aktivitas warga provinsi tersebut.
"Palembang ini kan epicentrum dari segala hal, pusat segalanya, tempat bertemunya seluruh masyarakat dari berbagai kota dan kabupaten di SumSel. Kalau Kota Palembang tidak ditangani dengan baik, saya khawatir warga dari daerah lain yang datang ke Kota Palembang akan tertular Covid-19 dan akan menularkan ke warga di sekitarnya. Tentu dampaknya akan luar biasa," ujar Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri, melalui wawancara WhatsApp, pada Rabu (26/05/2021).
Irjen Pol Eko Indra Heri menilai, personel Kapolrestabes Kota Palembang tentu tak cukup untuk menangani kondisi zona merah tersebut. Padahal, Palembang harus segera keluar dari zona merah, supaya tidak berdampak lebih jauh terhadap wilayah sekitarnya. Untuk itu, Kapolda Sumatera Selatan melakukan gerak cepat, mengerahkan 226 personel kepolisian untuk mendukung Kapolrestabes Kota Palembang.
Para personel tersebut melakukan banyak hal di lapangan. Antara lain, melakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai wilayah di seantero Kota Palembang. Pada saat penyemprotan, personel kepolisian menyosialisasikan langkah-langkah untuk memutus penyebaran Covid-19. Rajin mencuci tangan, tertib pakai masker, dan menjaga jarak. Praktis, ini merupakan gerakan door to door, dari pintu ke pintu warga secara keroyokan.
Tepat, Strategi Keroyokan
Dalam tempo sekitar dua minggu, Kota Palembang keluar dari zona merah. Strategi keroyokan, benar-benar ampuh. "Menurut saya, ini strategi yang tepat untuk mengatasi Covid-19. Polri, TNI, Pemda, dan stakeholder lainnya bersama-sama memikirkan, berkoordinasi, serta bekerja di lapangan mengatasi berbagai hambatan," ungkap Kapolda Sumatera Selatan lebih lanjut, melalui pesan WhatsApp.
Secara detail, Irjen Pol Eko Indra Heri menegaskan, karena kita bersatu dan sadar bahwa ini demi kepentingan bersama, hasilnya cukup signifikan. Kita turunkan para pejabat utama Polda dan staf 226 untuk mempertebal Bhabinkamtibmas. Kita evaluasi berbagai kelemahan dan keberhasilan kita tiap hari.