Ini sedang long weekend. Saya dan dua wanita Jasa Marga itu, bertemu selepas Jumat (30/10/2020) lalu. Bukan di rest area, tapi di KM 23-200 tol Jagorawi, dari arah Jakarta menuju Bogor. Bukan pula di ruang ber-AC, tapi di tepi jalan tol, di bawah siraman matahari siang bolong. Ada apa gerangan?
Demi Keselamatan Pengendara
Pertemuan tersebut adalah pertemuan keselamatan. Tujuannya, agar pengendara yang melintasi tol Jagorawi senantiasa waspada, supaya selamat tiba di tempat tujuan. Maklum, pada libur panjang dan cuti bersama 27 Oktober hingga 01 November 2020 ini, jumlah kendaraan yang melintasi tol Jagorawi, meningkat tajam.
Pada tiga hari pertama saja, 27-29 Oktober 2020, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dan keluar melalui gerbang tol GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi, sudah mencapai 113.283 kendaraan. Artinya, naik 27,6 persen, dibandingkan dengan kondisi lalu-lintas di era new normal. Kewaspadaan tentu harus ditingkatkan.
Bukan hanya pada pengendara, tapi juga pada pengelola jalan tol Jagorawi, dalam hal ini PT Jasa Marga. Dua wanita penuh spirit yang saya temui di KM 23-200 itu ya dari Jasa Marga. Pertama, Oemi Vierta Moerdika, General Manager Representative Office 1, Jasamarga Metropolitan Tollroad. Kedua, Irra Susiyanti, Marketing & Communication Department Head.
Dalam konteks keselamatan pengendara, Oemi Vierta Moerdika menuturkan, secara periodik petugas Jasa Marga melakukan inspeksi di sepanjang ruas jalan tol. Dalam hal ini, Tol Jagorawi arah Jakarta-Ciawi dan sebaliknya. Salah satu komponen yang diinspeksi adalah kondisi kelayakan jalan. Misalnya, apakah ada aspal yang terkelupas dan apakah ada badan jalan yang rusak.
"Ketika ditemukan ada badan jalan yang rusak, kami segera memperbaikinya. Salah satunya, menambal kerusakan itu dengan aspal hotmix. Itu perbaikan sementara, yang selanjutnya akan kami lakukan perbaikan permanen," ujar Oemi Vierta Moerdika, yang siang itu mengenakan masker, sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Irra Susiyanti selaku Marketing & Communication Department Head menambahkan, jika ditotal, ada sekitar 6 kilometer jalan tol Jagorawi di sejumlah titik yang rusak, yang sudah diperbaiki. "Musuh utama beton adalah air," tukas Irra Susiyanti. Artinya, di musim hujan ini, potensi kerusakan jalan tol di titik-titik tertentu, tak bisa dihindari. Inspeksi periodik petugas Jasa Marga adalah salah satu cara untuk mengantisipasinya.
Demi Melayani Pengendara
Nah, kenapa saya bertemu dengan Oemi Vierta Moerdika dan Irra Susiyanti di KM 23-200 tol Jagorawi? Kita tahu, Jasa Marga adalah perusahaan pengelola jalan tol Jagorawi. Dalam hal ini, Jasa Marga merupakan penyedia jasa jalan dan saya, mungkin juga Anda, adalah pengguna atau konsumen jalan tersebut. Kita membayar sesuai tarif sebagai kewajiban konsumen dan Jasa Marga melayani kita sebagai kewajiban penyedia jasa jalan.
Pada Kamis (29/10/2020), saya dan beberapa rekan memasuki jalan tol Jagorawi melalui gerbang tol Kampung Rambutan menuju arah Bogor. Gerbang tol itu berada di wilayah Jakarta Timur, tak berapa jauh dari Terminal Bis Kampung Rambutan. Hari masih pagi dan kondisi lalu-lintas di jalan tol tidak begitu padat. Laju kendaraan kami sekitar 70-80 kilometer per jam.