Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

TERVERIFIKASI

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Natuna, Kabupaten Zero Covid Sekaligus TNI Perangi Covid

Diperbarui: 19 Oktober 2020   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bupati Kabupaten Natuna, Abdul Hamid Rizal (tengah), berbaju biru dan berpeci hitam. Ia bangga dan berterima kasih, karena warga Natuna kompak menaati protokol kesehatan, hingga Natuna hingga kini zero Covid-19. Foto: dok. pemkab natuna

Abdul Hamid Rizal, khusyuk berdoa. Dengan peci hitam serta lilitan kain khas Melayu di pinggang, Bupati Kabupaten Natuna itu menadahkan kedua belah tangan. "Alhamdulillah, hingga kini Kabupaten Natuna zero Covid-19. Warga Natuna kompak menjaga sesama, agar terhindar dari virus corona," ungkap Abdul Hamid Rizal, pada Sabtu (17/10/2020) lalu, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Kekompakan, Kekuatan Natuna

Abdul Hamid Rizal adalah sosok Bupati yang ramah. Ia langsung senyum, ketika kami mendekat. Pada Sabtu (17/10/2020) sore itu, saya selaku Kompasianer dan rekan saya dari CNNIndonesia, sengaja bikin janji dengan sang Bupati, yang memang sedang ada tugas ke Jakarta.

Ada dua hal yang membuat kami ingin berbincang dengannya. Pertama, karena Kabupaten Natuna baru saja memperingati HUT ke-21, pada Senin (12/10/2020) lalu. 

Kedua, karena Kabupaten Natuna hingga kini zero Covid-19. Padahal, pada Minggu (02/02/2020) hingga Sabtu (15/02/2020), ada 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, dikarantina di area Lapangan Udara (Lanud) Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna.

"Kami tegas dan warga Kabupaten Natuna kompak," ujar Abdul Hamid Rizal mengungkapkan salah satu kunci utama, kenapa Natuna mampu bertahan zero Covid-19. Wujud ketegasan itu adalah dengan membentuk Satgas Covid-19 hingga ke tingkat desa. Kita tahu, Kabupaten Natuna memiliki 16 Kecamatan, dengan 75 desa atau kelurahan.

Bupati Kabupaten Natuna, Abdul Hamid Rizal (tengah), mengayomi warga hingga ke desa-desa, dengan menyalurkan kebutuhan pokok di masa pandemi Covid-19 ini. Foto: dok. pemkab natuna

Abdul Hamid Rizal menuturkan, seluruh perangkat desa ia minta untuk menjaga desa masing-masing, dengan aturan yang ketat. Tiap pendatang, yang berasal dari luar Kabupaten Natuna, tanpa kecuali, harus menjalani rapid test. Jika hasilnya reaktif, maka pendatang tersebut harus menjalani swab test, kemudian wajib isolasi, sampai hasil swab test keluar.

"Untuk swab test, kami mengirim sampel ke laboratorium di Batam," ujar Abdul Hamid Rizal, "hasilnya baru kami terima 3-4 hari kemudian." Jarak Ranai sebagai ibu kota Kabupaten Natuna dengan Batam sebagai ibu kota Kota Batam, sekitar 580 kilometer, yang bisa ditempuh dengan sekitar 1 jam penerbangan.

Sebagai wilayah kepulauan di Provinsi Kepulauan Riau, Abdul Hamid Rizal mengakui, memang tidak mudah mengawasi lalu-lintas warga. Maklum, ada 154 pulau besar dan kecil di Kabupaten Natuna. "Tanpa kekompakan warga, kami tidak mungkin mampu mengawasi para pendatang. Sangat banyak pintu masuk di berbagai pulau tersebut," kata Abdul Hamid Rizal lebih lanjut.

Kapal Penumpang Dilarang Bersandar

Pada Rabu (08/01/2020), Presiden Joko Widodo menyebut, jumlah penduduk Kabupaten Natuna sekitar 81.000 jiwa. Itu diungkapkan Presiden ketika mengunjungi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Selat Lampa, Kabupaten Natuna. Di Selat Lampa, ada Pelabuhan Pelni, tempat bersandarnya kapal penumpang dari Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline