Hari ini Selasa (13/10/2020), sejumlah dokter dilantik. Mereka adalah para dokter yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta. Ini momentum penting, karena para dokter sangat dibutuhkan, untuk percepatan penanganan Covid-19 di negeri kita.
Butuh Banyak Dokter
Pelantikan Dokter FK-KMK UGM tersebut, mengingatkan saya pada Dokter Daeng Mohammad Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada Senin (21/09/2020) lalu, Daeng Mohammad Faqih menyebut, setidaknya PB IDI sudah mengirim 27 gelombang penugasan dokter ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Pada awalnya, tiap gelombang terdiri dari 30 dokter. Belakangan, karena jumlah pasien terus bertambah, maka kuota pengiriman dinaikkan menjadi 50 dokter per gelombang," ungkap Daeng Mohammad Faqih, ketika memberikan keterangan di lantai 1 Tower 1 RSDC Wisma Atlet. Itu menjadi salah satu penanda, betapa kebutuhan akan dokter, terus meningkat.
Pada Selasa (10/12/2019), Daeng Mohammad Faqih menyebut, rata-rata pertambahan jumlah dokter di Indonesia sekitar 10-12 ribu per tahun. Yang terdaftar di IDI, sekitar 160 ribu dokter. Rinciannya, 138 ribu dokter umum dan 30 ribu dokter spesialis.
Secara jumlah, dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, tentu masih kurang. Meski demikian, Dokter Daeng Mohammad Faqih selaku Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), terus memotivasi para dokter agar senantiasa melayani masyarakat, dengan sepenuh hati. FK-KMK UGM juga senantiasa memotivasi para dokter lulusan kampus, yang terkenal dengan sebutan Kampus Bulaksumur tersebut.
Apalagi kini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) itu memiliki alumni, yang berada di lini depan penanganan Covid-19. Ia adalah Dokter Tugas Ratmono, lengkapnya Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. Dokter Tugas Ratmono lulusan FK-KMK UGM Jogjakarta tahun 1990, yang kemudian mengambil spesialis syaraf.
Dokter Tugas Ratmono memilih karir sebagai dokter militer. Kini, dalam konteks kesehatan, ia menempati posisi tertinggi di institusi militer, sebagai Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena prestasi dan reputasinya, Dokter Tugas Ratmono diangkat menjadi Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.
Dokter, Pengabdian Kemanusiaan
Hari ini Selasa (13/10/2020), Dokter Tugas Ratmono hadir di Auditorium FK-KMK UGM, di tengah acara pelantikan sejumlah dokter yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta. Kehadiran Kepala Pusat Kesehatan TNI sekaligus Koordinator RSDC Wisma Atlet tersebut, tentu saja bikin surprise.
Apresiasi datang dari mereka yang hadir secara fisik di Auditorium FK-KMK UGM, juga dari mereka yang hadir secara online. Pelantikan tersebut memang ditayangkan secara online, agar publik secara luas dapat mengikutinya, di mana pun berada. Dokter Tugas Ratmono hadir di Auditorium FK-KMK UGM itu secara online, dari Kantor Kepala Pusat Kesehatan TNI di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.