Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

TERVERIFIKASI

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Unit Riset Covid-19, Percepat Pemulihan Pasien di RSDC Wisma Atlet

Diperbarui: 9 Oktober 2020   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mayjen Tugas Ratmono (tengah) memberikan pengarahan kepada tim kerja Unit Riset Covid-19 pada Kamis (08/10/2020) di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Unit Riset tersebut membuka kesempatan kepada para peneliti untuk melakukan kajian secara mendalam, berbasis data medis dan psikis ribuan pasien yang sudah dan tengah dirawat di RSDC Wisma Atlet. Foto: isson khairul

Unit Riset Covid-19. Ini track record baru RSDC Wisma Atlet. Langkah awal untuk menguak misteri pandemi virus corona. "Melalui riset, kita mencari jawaban secara ilmiah, yang hasilnya bisa dipertanggungjawabkan," ujar Mayjen Tugas Ratmono, pada Kamis (08/10/2020) di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Unit Riset, Langkah Visioner

Mayjen Tugas Ratmono memberi arahan sambil berdiri. Di sekitarnya, sejumlah anggota tim Unit Riset mendengarkan dengan cermat, juga sambil berdiri. "Unit Riset Covid-19 ini adalah unit penting. Bukan hanya bagi RSDC Wisma Atlet secara internal, tapi juga bagi kepentingan kajian Covid-19 secara eksternal," lanjut Mayjen Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet, yang sudah menangani ribuan pasien Covid-19.

Ada 13.000 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet. Itu jumlah kumulatif, sejak dioperasikan pada Senin (23/03/2020) hingga Sabtu (03/10/2020). Mereka itu dirawat di 4 tower yang ada di sana: tower 4, 5, 6, dan 7. Dari 13.000 pasien Covid-19 tersebut, sekitar 10.000 pasien sudah kembali ke rumah masing-masing. Sudah pulih. Artinya sebanyak 70 persen sudah dinyatakan sembuh.

Mayjen Tugas Ratmono (tengah) didampingi Sekretaris Unit Riset, dr. Ade Yoska Tilla Serihati (nomor dua dari kiri) ketika memberikan pengarahan kepada tim kerja Unit Riset Covid-19 RSDC Wisma Atlet. Mayjen Tugas Ratmono menyebut, Unit Riset akan menjadi landasan bagi unit-unit lain di RSDC Wisma Atlet, dalam menangani pasien. Dengan demikian, penanganan pasien di sana akan lebih terukur secara saksama. Foto: isson khairul

Data ribuan pasien Covid-19 itulah yang dihimpun Unit Riset secara bertahap, secara digital. Data pasien itu ditabulasi satu per satu, lengkap dengan data medis serta data psikis. Ya, semacam medical record yang relevan dengan Covid-19. Data pasien tersebut, tentu saja bersifat rahasia, karena tenaga kesehatan wajib merahasiakan kondisi pasien mereka.

Hal itu ditekankan oleh Mayjen Tugas Ratmono, kepada tim kerja Unit Riset. Mereka bekerja di satu ruang tersendiri, di lantai 2 tower 2 RSDC Wisma Atlet. Di masing-masing meja kerja mereka, sudah tersedia komputer sebagai perangkat kerja. Adalah dr. Arief Riadi Arifin, Sp.P.,MARS.,FISR, yang memimpin Unit Riset tersebut.

Unit Riset ini salah satu unit kerja, dari sejumlah unit kerja lain, yang berada di bawah koordinasi Mayjen Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet. Ini merupakan unit kerja yang baru dibentuk, sebagai bagian dari visi Mayjen Tugas Ratmono, dalam konteks percepatan penanganan Covid-19 secara nasional.

Mayjen Tugas Ratmono didampingi Sekretaris Unit Riset, dr. Ade Yoska Tilla Serihati, memerinci tabulasi data di layar monitor. Ini untuk memastikan bahwa akurasi serta relevansi data, merupakan dua komponen penting di Unit Riset Covid-19 RSDC Wisma Atlet. Karena, data tersebut akan menjadi basis data para peneliti. Foto: isson khairul

Keberadaan Unit Riset ini, tentu saja akan membawa RSDC Wisma Atlet naik kelas, secara performa penanganan pasien Covid-19. Karena, hasil kajian dari Unit Riset akan menjadi landasan bagi unit-unit lain di RSDC Wisma Atlet, dalam menangani pasien. Dengan demikian, penanganan pasien di sana akan lebih terukur secara saksama.

Langkah Internal, Kebijakan Universal

Pendirian Unit Riset tentulah langkah internal Mayjen Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet. Tapi, karena ini ranah riset, maka langkah tersebut sesungguhnya adalah kebijakan universal. Unit Riset menjadi pintu masuk bagi berbagai pihak yang relevan untuk meneliti serta melakuan kajian tentang Covid-19.

Data medis dan psikis 13.000 pasien Covid-19 yang sudah di-record di RSDC Wisma Atlet, adalah raw material penting untuk dikaji secara mendalam. Beragam data itulah yang --antara lain- ditabulasi serta diklarifikasi oleh tim kerja Unit Riset, agar relevan untuk diolah oleh para peneliti. Artinya, akurasi serta relevansi data, menjadi dua komponen penting di Unit Riset tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline