Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

TERVERIFIKASI

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

SIM Card Perdana Arab Saudi, Kita Kecolongan

Diperbarui: 27 Juli 2019   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartu Perdana Zain dari Telecom Saudi, dijual dengan leluasa di Indonesia. Target pasarnya: jamaah calon haji dan jamaah umrah. Padahal, Zain Telecom Saudi belum memenuhi aspek legal untuk berjualan SIMcard di Indonesia. Ada 231.000 jamaah calon haji tahun ini dan 1.000.000 jamaah umrah per tahun, yang menjadi target pasar Zain Telecom Saudi. Foto: Dok. Kominfo

Bukan hanya kurma. Kini, SIM card Perdana dari Arab Saudi dijual bebas di Indonesia. Target pasarnya, jamaah calon haji dan jamaah umrah. Industri telco kita kena libas?

Lebih Murah dari Kartu Lokal 

Musim haji mendatangkan banyak peluang bisnis. Salah satunya, bisnis SIM card, untuk alat komunikasi dari Arab Saudi ke tanah air.   Jumat (26/07/2019), jamaah calon haji dari Kawasan Timur Indonesia berbondong-bondong membeli SIM card Perdana dari Arab Saudi di asrama haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

SIM card Perdana dari Arab Saudi? Iya. Zain, namanya. Itu SIM card milik operator industri telco di Arab Saudi. Zain secara brand, mudah diingat. Juga, mudah diucapkan dengan lidah Indonesia. Bukan hanya itu. 

Berkomunikasi menggunakan SIM card Zain dari Arab Saudi ke Indonesia, jauh lebih murah, dibandingkan dengan pakai SIM card keluaran industri selular Indonesia.

"Yang pasti keunggulannya lebih murah dan banyak bonus-bonusnya. Biasanya kartu lokal kalau dibawa ke luar negeri, akan dikenakan biaya tambahan, karena sudah roaming internasional," ujar Taufik Sirajuddin, penjual SIM card Zain di konternya di asrama haji Sudiang.

Satu SIM card Zain dijual dengan harga Rp 150 ribu. Kuotanya 5 gigabyte, dengan bonus menelepon selama 50 menit.  Masa berlakunya empat bulan. Cukup murah, kan? Selain karena murah, jamaah calon haji di asrama haji Sudiang merasa lebih sreg pakai Zain, karena itu kan keluaran industri telco di Arab Saudi. Toh, itu akan digunakan di sana, selama musim haji.

Untuk aktivasi SIM card tersebut, cukup praktis. Begitu jamaah calon haji tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, misalnya, jamaah tinggal mendatangi booth Zain Telecom di bandara. Bisa juga setelah sampai di hotel dan penginapan haji Indonesia, di Mekah maupun Madinah. Aktivasi SIM card Zain bisa dilakukan di tempat-tempat tersebut.    

Taufik Sirajuddin menuturkan, ia dapat jatah 8.000 keping kartu, untuk dijajakan di wilayah Makassar. Dan, 2.000 kartu di antaranya, ia jual kepada para jamaah calon haji. 

Selebihnya, akan ia jual ke jamaah umrah. Kita tahu, jumlah jamaah umrah asal Sulawesi Selatan, sangat besar. Dari jumlah total jamaah umrah Indonesia setiap tahun, jumlah terbesar ya dari Sulawesi Selatan.

SIMcard Zain dijual di sekitar lingkungan asrama haji, yang notabene milik pemerintah. Padahal, legalitasnya belum clear. Setelah Kementerian Kominfo mengeluarkan larangan, sama sekali tidak ada reaksi dari pihak Zain Telecom Arab Saudi. Baik melalui pernyataan di media, maupun melalui konferensi pers. Foto: antaranews.com

Dilarang Tapi Masih Dijual 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline