Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

TERVERIFIKASI

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Tol Trans Jawa vs Ekonomi Lokal di Pantura Jawa

Diperbarui: 12 Juni 2018   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, (tengah) ketika berkunjung ke kampus Politeknik Keselamatan dan Transportasi Jalan (PKTJ), Tegal, Jawa Tengah, Minggu (06/08/2017). Ia meminta kehadiran jalan Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang, yang akan selesai tahun 2018, tidak hanya bisa memberi kelancaran akses bagi masyarakat, tapi juga seharusnya bisa meningkatkan ekonomi lokal di wilayah Pantura Jawa, seperti Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. Foto: muhammad irsyam faiz-tempo.co

Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2018. Seharusnya, tol ini bisa meningkatkan ekonomi lokal di wilayah Pantura Jawa. Bagaimana kesiapan Pemda dan dunia usaha setempat?

Minggu (06/08/2017) Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi,  berkunjung ke Tegal, ke kampus Politeknik Keselamatan dan Transportasi Jalan (PKTJ). Di sana, ia mengingatkan pentingnya tenaga terdidik, untuk meningkatkan keselamatan di jalan. 

Selain itu, Budi Karya juga menggarisbawahi, Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2018. Tol ini tentulah membutuhkan tenaga terdidik di bidang keselamatan. Dan, yang tak kalah penting, Budi Karya minta agar Pemda sepanjang pantai utara (Pantura) Jawa action, supaya keberadaan Tol Trans Jawa ini bisa meningkatkan ekonomi lokal di wilayah Pantura.

Komplain Pemda Pekalongan 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bercerita, ia pernah dikomplain oleh pemda Pekalongan, Jawa Tengah, karena penjualan batik di wilayah tersebut menyusut, setelah adanya jalan tol Trans Jawa. 

Pada musim mudik Lebaran, misalnya, para pemudik memilih melalui jalan tol. Akibatnya, para pedagang sepanjang jalan Pantura, seperti di wilayah Pekalongan itu, sepi pembeli. Padahal, musim mudik yang sekali setahun itu, selama ini adalah musim panen bagi para pedagang di berbagai wilayah sepanjang jalan Pantura.

Dari penelusuran saya, Pasar Grosir Batik Setono di Pekalongan, di jalur utama Pantura, agaknya bisa kita dijadikan contoh. Setidaknya, untuk mendapatkan gambaran tentang penyusutan penjualan batik di sana. 

Pada mudik Lebaran 2016, omset pedagang di sana rata-rata mencapai Rp 3-5 juta per hari. Karena, seluruh pemudik melewati jalur Pantura, dan sebagian besar belanja batik di Setono. Pada mudik Lebaran 2017, omset mereka hanya di kisaran Rp 500-700 ribu, itu pun tidak setiap hari. Karena, sebagian besar pemudik melalui jalan tol darurat.

Kendaraan pemudik Lebaran 2017, ketika melintasi jalan tol darurat Brebes Timur dan Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (22/06/2017). Di satu sisi, kemacetan parah di jalan Pantura tiap kali musim mudik, teratasi. Di sisi lain, beralihnya pemudik ke jalan tol, membuat para pedagang sepanjang jalan Pantura Jawa, sepi pembeli. Foto: garry andrew lotulung-kompas.com

Disebut jalan tol darurat, karena belum sepenuhnya selesai dikerjakan, tapi sengaja dibuka pengelola tol untuk mudik Lebaran 2017 lalu. Komplain pemda Pekalongan tersebut, mungkin hanya satu contoh yang menunjukkan kepada kita, betapa signifikannya dampak beralihnya pemudik dari jalan Pantura yang non-tol ke jalan tol Trans Jawa. Pada Minggu (06/08/2017) itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, ia sudah menugaskan seluruh operator dan prakarsa, agar ada kehadiran masyarakat setempat di jalan tol Trans Jawa.

Yang dimaksud dengan kehadiran masyarakat setempat, tentulah keterlibatan warga, terkait pemanfaatan ekonomi dari jalan tol Trans Jawa. Dalam konteks itu, Budi Karya Sumadi meminta pemerintah daerah sepanjang Pantura, untuk memanfaatkan rest area jalan tol, guna memasarkan produk khas lokal. 

Misalnya, batik di Pekalongan, bawang dan telur asin di Brebes. Dengan telah dibukanya opsi tersebut oleh Budi Karya Sumadi, menurut saya, para pimpinan daerah di Pantura sebaiknya segera action, untuk menindaklanjutinya. Peluang itu harus cepat direspon. Para pimpinan daerah di Pantura, harus segera mengambil inisiatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline