Arus balik bukan hanya ke Jakarta. Para pemudik dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, misalnya, mengandalkan kapal laut untuk kembali ke Kalimantan. Pada puncak arus balik, Senin-Kamis (11-14/7/2016), Pelni menyiapkan sejumlah kapal untuk tujuan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Ini spirit maritim dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang patut kita apresiasi. Tujuh kapal dari Semarang dan Surabaya tersebut adalah bagian dari 26 kapal motor yang disiapkan Pelni untuk menampung arus balik Lebaran. Ke-26 kapal motor itu akan membawa para pemudik dari sejumlah wilayah di tanah air ke sejumlah kota yang menjadi tempat perantauan mereka. Respon positif dari Pelni terhadap arus mudik dan arus balik lebaran ini, tentulah merupakan kabar gembira bagi tumbuhnya minat para pemudik menggunakan kapal laut.
Kalimantan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
Kalimantan adalah salah satu tujuan andalan para perantau dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di sana, mereka rata-rata menjadi pekerja swasta di sektor perkebunan sawit, tambang batubara, dan sektor informal lainnya. Sebagai gambaran, pada H-5 lebaran ini, ada 1.579 pemudik dari Sampit, Kalimantan Tengah, yang turun di dermaga penumpang Tanjung Emas, Semarang. Itu adalah jumlah penumpang dari kapal mudik gratis pertama dari Kalimantan yang berlabuh di Tanjung Emas, pada Selasa (28/6/2016). Sebanyak 28.057 pemudik turun melalui Pelabuhan Tanjung Emas dari 18 Juni hingga 3 Juli 2016. Sebagian besar dari Kalimantan.
Itu menjadi pertanda, betapa banyaknya warga Jawa Tengah yang merantau ke Kalimantan. Untuk mengantisipasi arus balik mereka, Pelni sudah menyiapkan 3 kapal motor dari Tanjung Emas. Ketiga kapal tersebut diberangkatkan dalam rentang waktu yang berdekatan. Kapal Motor (KM) Kelimutu tujuan Karimunjawa, diberangkatkan Sabtu (9/7/2016) dini hari. KM Binaiya tujuan Batulicin, Kalimantan Selatan, diberangkatkan pada Minggu (10/7/2016) dan KM Lawit tujuan Pontianak, Kalimantan Barat, diberangkatkan pada Senin (11/7/2016).
Antisipasi serupa, juga dilakukan oleh Pelni Surabaya, Jawa Timur, dengan menyiapkan 4 kapal. Dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, diberangkatkan KM Egon tujuan Kumai, pada Sabtu (9/7/2016). Kumai adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Kemudian, KM Nggapulu diberangkatkan ke Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (11/7/2016). Selanjutnya, KM Kelimutu dengan tujuan Sampit, diberangkatkan pada Rabu (13/7/2016). Sedangkan KM Bukit Rayan tujuan Pontianak, diberangkatkan pada Kamis (14/7/2016).
Semua itu adalah wujud antisipasi Pelni untuk arus balik lebaran warga Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merantau ke Kalimantan. Melihat banyaknya jumlah pelayaran kapal yang disiapkan Pelni untuk tujuan Kalimantan, menjadi penanda bagi kita bahwa transportasi laut akan menemukan titik cerah di masa-masa mendatang. Pelayaran kapal yang terjadwal, dengan sendirinya akan menumbuhkan minat warga menggunakan transportasi laut. Yang juga menggembirakan, dalam pelaksanaan arus mudik tahun ini, Pelni menyatakan, semua perjalanan kapal berjalan dengan lancar, aman, dan zero accident.
Kapal dengan Fasilitas WiFi
Tumbuhnya minat warga menggunakan transportasi kapal laut, turut memotivasi Pelni untuk terus berbenah. Pembenahan apa yang dilakukan Pelni? Pada Selasa (28/6/2016), saya bersama Komunitas Commuter Line Community of Kompasiana (Click) berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kami berbuka puasa bersama dengan para pejabat dan karyawan Pelni. Pada kesempatan tersebut, saya berbincang-bincang dengan Capt Daniel E. Bangonan, Direktur Operasional Pelni.
Ia dengan ramah mengajak kami mengeksplorasi KM Kelud, yang hari itu baru tiba di dermaga Tanjung Priok. KM Kelud adalah salah satu kapal milik Pelni yang melayari rute Tanjung Priok-Batam-Tanjung Balai-Belawan pulang-pergi. Menurut Capt Daniel E. Bangonan, yang pertama yang sudah dibenahi Pelni adalah kepastian jadwal kapal. Kita bisa melihat pada jadwal kapal untuk mengantisipasi arus balik lebaran seperti di atas. Ini penting agar calon penumpang bisa merencanakan perjalanan mereka.
Yang kedua adalah kemudahan setiba di pelabuhan tujuan. Pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini, misalnya, Pelindo III yang mengelola Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, bekerja sama dengan DAMRI, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi darat. Pihak DAMRI menyediakan enam unit bus untuk mengantar penumpang dari Tanjung Emas ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah: Solo, Pemalang, Temanggung, Wonosobo, dan Pati. Dengan demikian, penumpang yang turun dari kapal, tidak perlu repot mencari kendaraan lanjutan ke tempat tujuan.